Sang Pewaris Buta

Sang Pewaris Buta

last updateLast Updated : 2024-07-31
By:  DewanuCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
141Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Istri dan sahabatnya tak tahu jika Jono sudah mulai kembali melihat dan mengetahui perselingkuhan mereka. Dengan bantuan lelaki tua kaya yang mengaku sebagai ayahnya, Jono pun menunjukkan kepada keduanya bahwa mereka salah mencari musuh!

View More

Chapter 1

Satu

"Pak Jono, saya sebenarnya adalah utusan Pak Jovan."

Jono mengerutkan kening, bingung. Pria yang tak lama ini menjadi buta akibat kecelakaan itu benar-benar tak tahu siapa pria yang dimaksud oleh sopir sang sahabat.

"Pak Jovan? Siapa Jovan?" tanyanya.

"Kemungkinan besar, Pak Jovan adalah ayah dari Pak Jono."

Deg!

"Ayahku?" Jono terkejut. "Sejak kecil, saya tidak punya orang tua, Pak. Mana mungkin ada orang yang bisa menemukan anaknya padahal sudah puluhan tahun lamanya?" Jono menyipitkan matanya, berusaha menatap tajam pria paruh baya di hadapannya, meskipun tak berhasil melihat raut wajahnya.

"Saya rasa bapak salah orang," tegasnya.

"Tidak, saya sudah memastikan. Selain itu dari postur tubuh dan juga wajah... kalian punya kemiripan," kata pak Burhan meyakinkan.

"Hahaha...." Jono tertawa miris. "Sudahlah Pak, biarkan saja orang tuaku menjalani hidupnya sendiri. Saya tidak akan mengganggu mereka. Apalagi mana ada yang mau mengakui seorang anak buta seperti ini."

"Saya sudah sangat bersyukur memiliki istri dan sahabat yang setia," kata Jono lagi.

Selama ini, pria itu tumbuh di panti asuhan tanpa megetahui bagaimana asal-usul dirinya.

Bagaimana mungkin tiba-tiba saja ada orang yang mengaku sebagai ayahnya?

Tiba-tiba lelaki tua itu mengeluarkan selembar kertas, yang seharusnya membuat Jono percaya.

"Saya tidak bohong, Pak. Ini adalah bukti DNA pak Jono dan Pak Jovan yang sama."

Ucapan Burhan membuat Jono termenung.

Ia pun meremas tongkat di tangannya erat. Terlebih kala mendengar penuturan selanjutnya.

"Selama ini, Pak Jovan mencarimu tanpa henti. Akan tetapi, pencarian ini tidak mudah. Dan karena itulah Pak Jovan tidak pernah menikah lagi dan tidak memiliki keturunan selain Anda. Pak Jovan adalah orang yang sukses, dan dia butuh orang yang bisa mewarisi perusahaannya. Jadi--"

Ceklek!

Ucapan Burhan itu terhenti kala Laila menyelesaikan belanjanya.

Saat masuk ke mobil, pembantu Jono dan istrinya itu dapat merasakan suasana yang sangat canggung, sehingga ia pun berkata, "Apakah aku mengganggu percakapan kalian?"

"Tidak Laila, masuklah, apakah kau sudah mendapatkan semuanya?"

"Hmm, tentu Pak. Saya sudah mendapatkan semuanya. Dan ini, saya juga membeli makanan buat Pak Burhan dan Pak Jono," katanya sambil menyerahkan martabak masing-masing sekotak untuk dua pria itu,

Setelahnya, ketiga orang itu pun pergi ke rumah sakit untuk mengantarkan Jono melakukan perawatan.

Hanya saja, pria buta itu tak sempat berbicara kembali dengan Burhan sampai ke rumah.

Meski demikian, Jono sangat gelisah dengan berita itu.

Ia pun menunggu istrinya pulang untuk berdiskusi dengannya.

Selain itu, Jono juga ingin mengabarkan sebuah berita penting pada Winda.

Akhirnya, Jono mulai merasa ada perkembangan di indra penglihatannya meskipun saat ini dia hanya bisa melihat dalam warna hitam-putih dan sedikit cahaya kekuningan.

Sayangnya, Winda ternyata pulang larut malam. Pukul 12 malam!

Begitu tiba rumah, wanita itu berdendang ceria dan langsung ke ke kamar mandi dalam balutan pakaian seksi.

Entah mengapa tingkah istrinya semakin mencurigakan.

Jadi, saat mendengar Winda mengguyur air di tubuhnya, Jono berinisiatif untuk membuka ponsel milik istrinya tersebut.

Ditekannya password ponsel Winda dan tak lama kemudian ponsel itu terbuka.

Jono segera masuk ke aplikasi pesan.

Di sana, ada sebuah nomor asing tanpa nama di sana.

[Aku senang kamu suka bajunya. Makasih juga yang service-mu tadi. Bikin ketagihan!]

Dada Jono sontak bergemuruh.

'Apakah Winda selingkuh?' batin Jono bergemuruh.

Terlebih masih banyak chat mesra lanjutan yang ia sudah tak sanggup membacanya.

Apa karena Jono buta, istrinya itu berpikir dia tak akan melihat selamanya dan menemukan hal ini?

Jono terus memejamkan mata dan merenungi jalan pernikahannya dengan Winda.

Suara air yang berhenti membuat Jono seger menutup ponsel istrinya dan meletakkannya pada tempat semula. Meski demikian, dia masih berpikir keras dengan siapa Winda berselingkuh.

Setahunya, Destalah yang paling dekat dengan sang istri. Tapi, apakah mungkin sahabatnya itu tega merebut Winda darinya?

"Aku harus memastikan ini," batinnya, pura-pura tertidur agar Winda tak curiga.

Jangankan membicarakan perihal ayah kandungnya. Yang ada, dia kini penuh emosi yang tak terkira!

***

Sesuai rencana, Jono kini bersembunyi, menguntit kepergian Winda.

Dia harus melihat siapa pria yang menjemput istrinya di pagi hari.

Sungguh, Jono berharap kecurigaannya ini salah. Hanya saja, dia justru menemukan Winda memeluk hangat sahabat Jono itu dengan erat, Mereka bahkan sempat berciuman panas!

Padahal, Winda tadi tampak buru-buru karena katanya ada banyak tugas yang harus dikerjakan.

Tapi, apa-apaan yang dilihatnya ini?

Jono terpekur, merenungi kenyataan pahit yang harus dia hadapi sekarang ini.

Istrinya menjadi orang yang paling menyakiti perasaannya--melebihi kebutaan yang pernah ia alami.

Jono menunggu Winda untuk mengaku.

Namun hari-hari berikutnya, ia justru melihat Winda semakin menjadi.

Meski ia bersyukur karena ia tak harus menjadi orang bodoh terus menerus, tetapi pengkhianatan ini jelas sangat menyakitkan.

Suatu pagi, pria itu duduk di kursi makan dalam diam dan tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Pak Jono menangis?"

Suara Laila mengejutkannya.

"Maaf, tadi saya panggil tapi Pak Jono tidak menyahut," ujarnya canggung karena melihat raut wajah Jono yang memang berbeda.

"Tak apa, saya cuma sedikit bosan," kata Jono beralasan.

Laila kemudian pergi dan melanjutkan pekerjaannya membersihkan rumah, memasak dan menyiapkan keperluan. Tak lama kemudian ia menemui Jono.

"Pak Jono, ini ada uang dua juta rupiah milik ibu Winda, saya letakkan di dalam laci meja ya, Pak," kata Laila.

"Hmm, uang dua juta?"

"Iya, Pak. Sepertinya milik ibu tertinggal."

"Baiklah, letakkan saja di laci itu," kata Jono kemudian.

Jono melihat dengan jelas bahwa Laila meletakkan uang tersebut dengan hati-hati. Pantas Winda melepaskan begitu saja pekerjaan Laila, ternyata gadis ini memang jujur dan bertanggung jawab dalam bekerja.

Padahal Laila pasti berpikir kalau tuannya buta, tapi nyatanya gadis itu tetap bersikap santun. Sungguh berbeda dari istrinya yang....

Tok tok tok!

Terdengar ketukan pintu dari ruang tamu dan Laila bergegas untuk membukanya, ia melihat Pak Burhan ada di sana.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Laila pada orang paruh baya itu.

"Ibu Winda minta dompetnya saya ambil, penting katanya."

"Dompet?" Laila merasa tidak menemukan dompet. Tapi ia menemukan uang itu di bawah meja. Mungkinkah ada dompet juga?

"Kata Bu Winda, dompet itu ada di atas lemari, Laila."

"Ouh, baik saya akan mengambilnya," kata Laila.

Jono mendengar hal tersebut. Dia pun meminta Laila membuka dompet tersebut.

"Tolong buka dan beritahu aku apa isi dompet itu, Laila," perintah Jono.

Laila menurut dan membuka dompet tersebut.

Namun, dia terkejut melihat dua potongan kertas kecil di sana

"Ehmm, ini... eh...ini, ini adalah tiket bioskop yang tayang kemarin, Pak," ujar Laila sedikit ragu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
141 Chapters
Satu
"Pak Jono, saya sebenarnya adalah utusan Pak Jovan." Jono mengerutkan kening, bingung. Pria yang tak lama ini menjadi buta akibat kecelakaan itu benar-benar tak tahu siapa pria yang dimaksud oleh sopir sang sahabat. "Pak Jovan? Siapa Jovan?" tanyanya. "Kemungkinan besar, Pak Jovan adalah ayah dari Pak Jono."Deg! "Ayahku?" Jono terkejut. "Sejak kecil, saya tidak punya orang tua, Pak. Mana mungkin ada orang yang bisa menemukan anaknya padahal sudah puluhan tahun lamanya?" Jono menyipitkan matanya, berusaha menatap tajam pria paruh baya di hadapannya, meskipun tak berhasil melihat raut wajahnya."Saya rasa bapak salah orang," tegasnya."Tidak, saya sudah memastikan. Selain itu dari postur tubuh dan juga wajah... kalian punya kemiripan," kata pak Burhan meyakinkan."Hahaha...." Jono tertawa miris. "Sudahlah Pak, biarkan saja orang tuaku menjalani hidupnya sendiri. Saya tidak akan mengganggu mereka. Apalagi mana ada yang mau mengakui seorang anak buta seperti ini." "Saya sudah sangat
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more
Dua
Jono melihatnya sekilas.Dari penglihatannya yang tak sempurna itu, dia juga melihat dua tiket bioskop. "Ooh, baik. Masukkan kembali tiket tersebut dan uang yang kau temukan lagi," perintah Jono kemudian."Baik, Pak," ucap Laila hormat.Di sisi lain, Pak Burhan menunggu di ruang tamu, dan tak lama kemudian Laila keluar dengan membawa dompet tersebut."Ini Pak, dompetnya," ujar Laila sambil menyerahkan dompet Winda pada Pak Burhan.Pria itu pergi dan Jono sebenarnya sedang melihat dengan seksama pria yang tempo hari mengatakan semua hal tentang ayahnya.Antara percaya dan tidak percaya, Jono akhirnya memutuskan untuk memercayai pria itu."Laila, bisakah kau memanggil Pak Burhan untukku?" kata Jono setelah Pak Burhan pergi. "Katakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadanya."Laila mengangguk dan segera berlari ke arah Pak Burhan. Pria itu melihat Laila yang berlari ke arahnya akhirnya urung menyalakan kendaraannya.Tak lama kemudian, Jono berjalan pelan seperti orang yang benar
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more
Tiga
Di sisi lain, Jono tengah mempersiapkan dirinya untuk segala kemungkinan setelah mendapat informasi dari satpam.Ia harus melihat sendiri bagaimana dan ke mana kedua orang tersebut pergi. Jono berdiri di dekat area parkir bioskop dan berharap bisa melihat dengan jelas perbuatan mereka.Pria itu mengikuti ke mana mereka akan pergi sehingga bisa mendengar percakapan mereka berdua."Winda, kamu senang bekerja di tempatku?"Terdengar suara Desta tak jauh dari Jono bersembunyi, karena meskipun terlihat, mereka tidak akan menyadari karena masih menganggap Jono buta dan tidak berdaya."Iya dong Mas, inilah hidup yang aku inginkan sebenarnya. Aku bisa bekerja dan juga menikmati hidup dengan uangku sendiri. Selain itu aku bisa mengenal pria hebat sepertimu.""Lalu, bagaimana dengan Jono?"Jono terdiam. Dia masih terus mendengar percakapan mereka meskipun batinnya mendidih."Mau bagaimana lagi, Mas? Dia buta sekarang. Untuk saat ini, biarkan saja dia berada di rumah. Toh ada Laila yang menguru
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more
Empat
Diam-diam, Winda mencermati wajah suaminya, mencoba mencari ekspresi apa yang ada di sana. Mungkinkah Jono mengetahui sesuatu?Bagaimanapun juga ia harus memastikan Jono tidak curiga dengan perubahan yang ada pada sikapnya.Jadi setelah selesai mandi, Winda pun mendekati Jono."Mas, apa kau mencium aroma wangi sekarang?" tanya Winda mencoba sedikit menggoda Jono. Ia harus bisa bersikap senormal mungkin untuk bisa bersenang-senang dengan Desta atau semua akan rusak sebelum waktunya.Seperti yang diharapkan, Jono mendengus seperti kucing mencium aroma ikan di sisi tubuhnya."Hmm, lumayan, kau memang sangat wangi. Kalau begitu kau bisa melayaniku malam ini?" Jono berpura-pura membutuhkan, padahal sebenarnya ia bertekad tak akan menyentuh istrinya lagi!Winda menegang. Setelah sekian lama semenjak kecelakaan yang membutakan mata Jono, tak pernah sekalipun Jono menyentuhnya. Itu karena Jono tak bisa melakukan sembarang gerakan karena akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa di kornea ma
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more
Lima
Tok tok tok!"Maaf, Tuan. Rapat akan segera dimulai. Apakah saya harus menundanya sebentar?"Seorang asisten masuk dan memutus percakapan mereka.Pria tua itu pun menghela napas. "Tidak. Aku akan segera ke sana."Hanah sendiri masih penasaran. Namun, ia mengatupkan bibirnya karena rasanya tidak sopan kalau dia memaksa untuk tau sekarang.Di sisi lain, ia juga menolak asumsi bahwa Jovan memiliki anak yang lain. Bagaimanapun, ia tak bisa menerima kenyataan yang memungkinkan untuk posisinya tergeser oleh siapapun, walaupun jika itu adalah anak kandung ayah angkatnya."Hanah, pergilah membeli mobil itu bersama Leo, setelah itu segera kau meminta Leo untuk mengantarmu ke desa menemui orang tuamu. Mengerti?" Suara Jovan menekan supaya gadis itu tidak mengganggu pekerjaannya."Ayah, kenapa aku harus pergi dengan manusia es itu? Dari sekian banyak pengawal ayah, haruskah Leo?" protesnya."Benar, hanya Leo yang harus mengantarmu. Oke?" kata Jovan malah menegaskan.Gadis itu memanyunkan bibirny
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more
Enam
"Tidakkah kau masih membutuhkan Desta juga untuk membiayai pengobatanmu?" jawab Winda lirih mencari alasan.Hal ini membuat Jono menahan senyum sinis untuk keluar di wajahnya."Kau memang pengertian, itukah sebabnya kau sangat baik dengan temanku itu? Karena jasanya pada suamimu?" kata Jono tapi sebenarnya ada hal lain yang sedang muncul di kepalanya.Setelah melontarkan ucapan itu, Jono menyeret langkahnya keluar rumah, menghirup udara malam yang dingin. Tapi itu lebih baik, daripada melihat istrinya yang memuakkan!Wajah Jono berkerut, seolah menanggung beban yang berat.Memikirkan Desta sepertinya bukan tipe lelaki yang bersih dalam bisnis, seharusnya ia bisa melakukan sesuatu.Spekulasi memang, tapi itulah peruntungan!Erwin pasti sangat berguna membuat Desta mendapatkan masalah secara hukum. Tapi cela itu, bagaimana caranya untuk mengetahui?Segera ia menghubungi pak Burhan, sopir Desta sekaligus utusan ayahnya."Cari kelemahan perusahaan Desta, aku akan membuatnya dipenjara," t
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more
Tujuh
"Apa tidak boleh?" tanya Jono santai."Uhm," deham Desta menormalkan diri, "kenapa tiba-tiba? Bukankah seharusnya kau masih dalam perawatan?" "Begitulah, kami harus kembali karena tidak ada yang bisa kulakukan di sini." Jono lalu merunduk, mengambil sesuatu di bawah meja."Dan ini, ini adalah uang yang pernah kau berikan padaku, aku sudah memilikinya dan sekarang aku kembalikan," katanya sambil menunjuk sebuah amplop besar ditangannya .Brak!Hal itu membuat Desta dan Winda semakin melongo.Desta mendekati amplop tersebut dan membukanya."Sejumlah uang yang banyak ini... bagaimana kau mendapatkannya?" tanya Desta keheranan. "Selama ini kau tidak bekerja, bagaimana bisa mendapatkan uang sebanyak ini?"Pria itu lalu mengitari beberapa perabotan mahal miliknya, seolah kuatir sesuatu telah dijual teman butanya."Terima saja uang itu tanpa harus bertanya bagaimana aku mendapatkannya," balas Jono, setidaknya ia tidak terbebani lagi dengan kebaikan Desta.Tak banyak yang bisa Jono simpulkan
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more
Delapan
"Kau... kau sungguh mau membayarnya, Mas?" Wajah Winda tersirat keraguan, sangat aneh rasanya karena tiba-tiba Jono punya uang dalam jumlah besar."Hmm, tentu saja. Aku yang akan membayarnya."Kini, Laila tak bisa berkata-kata. Ia memang membutuhkan uang itu untuk mengobati sang ibu yang sedang berada di rumah sakit saat ini, dan uang gaji ini memang sangat berarti.Pagi itu, Laila menerima pembayaran dari Jono sebagai gaji terakhirnya. Bagaimanapun, ia sangat berterima kasih karena Jono membayarnya dengan gaji penuh dan juga bonus yang cukup besar.Jono memberikan uang itu disaat Desta dan Winda sedang keluar rumah karena Winda mengantar Desta yang hendak kembali. Saat itulah, Jono memberikan sejumlah uang bonus tersebut tanpa diketahui siapa pun."Terima kasih banyak, Pak. Uang ini sangat berarti buat saya, saya akan berterimakasih dan mudah-mudahan bisa membalas kebaikan pak Jono suatu hari nanti," katanya dengan meneteskan air mata.Setelah itu, Laila pulang dan Winda sudah me
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more
Sembilan
Di sisi lain, Winda yang tidak habis pikir kenapa Jono melakukannya.Ia mulai masuk ke kamar yang satu lagi, kamar yang lebih sempit dan pengap."Lihat saja nanti, aku tidak akan hidup seperti ini lagi," gerutunya. "Aku akan menelepon Desta dan mengirim uang untukku, aku tidak akan sudi tinggal di tempat kumuh ini!"Winda sangat kesal, tapi ia hanya bisa meluapkan amarahnya di balik tembok kamar yang sekarang ia tempati. Sepertinya harapan indah untuk menjadi wanita modis sudah semakin menipis.****Keesokan harinya, Jono bangun pagi dan mendapati rumah masih berantakan. Ia juga tidak melihat ada makanan di meja dapur padahal ia sudah berpesan untuk memasak makanan dengan sejumlah uang yang ia berikan. Tapi nyatanya Winda masih tidur pulas di kamarnya.Ia pun hanya menggelengkan kepalanya dan segera membersihkan tubuhnya. Lalu, pergi dengan mengunci kembali pintu rumahnya.Winda segera bangkit dan tersenyum licik. Ia sengaja pura-pura tidur dan tidak memasak untuk Jono."Rasakan, inil
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more
Sepuluh
Dengan gusar pria itu mengepalkan tangannya, ia tak sanggup untuk bercerita."Suatu saat, kau akan tahu bagaimana kisah pernikahan kamu," pelan Jovan kemudian.Jono mengangguk, menerima ucapan ulang ayah."Jono, aku adalah ayahmu, aku berharap kau bisa menggantikan posisiku karena aku sudah tidak muda lagi, kau harus bersedia?" kata Jovan menegaskan."Aku butuh waktu untuk memikirkannya." jawabnya.Hal itu tentu saja membuat Jovan sedikit kecewa"Terserah padamu, tapi aku tidak bisa menunggu lama," katanya kemudian. "Selain itu kau harus melakukan operasi mata supaya keadaan matamu kembali sempurna.""Tidak, itu tidak diperlukan lagi.""....""Aku membutuhkanmu sebagai seorang ayah, itu sudah lebih dari cukup bagiku.""Apakah karena istrimu?" tanya Jovan ragu.Jono terdiam. Berbicara soal istrinya melukai harga dirinya. Kilatan kebencian jelas terlihat di wajah putranya sehingga Jovan meras
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status