Share

188. Tergila-gila Mendadak

“No. Jadikan pekerjaan sebagai teman, termasuk bos. Saya juga mempekerjakan pegawai begitu. Tidak perlu ada kesenjangan antara bawahan dan atasan,” timpal Tuan Asahi. “Tuan Husein, bermitralah dengan pekerja Anda. Nyonya Habiba butuh rileks untuk menghadapi dunia. Biarkan saya yang menjadi calon suaminya. Saya jatuh cinta dan saya tidak mau menunda lagi untuk mengungkapkan ini.”

Habiba makin membungkam. Ternyata segila ini lelaki yang berhadapan dengannya sekarang. Dia jelas seorang yang ambisius, tak mau menunda waktu untuk kemauannya. Tapi dia adalah lelaki yang bersungguh- sungguh.

Meski gila, namun kesungguhannya tidak diragukan lagi.

“Saya takut kesempatan ini tidak akan terulang lagi. Beginilah saya adanya, langsung pada topiknya tanpa harus mengulur waktu. Apa yang menjadi harapan saya, maka akan langsung saya sampaikan tanpa harus menunggu waktu,” ungkap Tuan Asahi penuh percaya diri.

Jika dilihat dari cara bicaranya yang dipenuhi dengan kepercayadirian penuh, dia terbiasa deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
laki2 lain aja menghargai mau di tunjukan ke semu orang kalo biba berhak n layak di ratukan n di perlihatkan ma orang..la km Husein..sembunyikan aja trs smapia jamuran tu biba
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ceraikan cindy karna kan bukan pilihan kamu husein ..
goodnovel comment avatar
Emma Shu
............husein emang redflag
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status