Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku

Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Oleh:  SenjaPaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
70Bab
12.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Karena ingin menikmati masa-masa indah sebagai sepasang pengantin baru, Nanang meminta Sari, istrinya untuk meminum "Pil KB". Namun, saat pernikahannya menginjak usia enam bulan, istrinya dinyatakan positif hamil, dan Nanang pun kesal. Kemudian datanglah orang ketiga pada keluarga mereka.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Mas, tolong nanti sepulang kerja belikan aku vitamin yang seperti biasanya, ya!"

"Iya Dek, nanti aku belikan," jawabku malas.

Aku sebetulnya capek sekali, diminta tolongin ini itu oleh Istriku, Sari. Dari yang ngepel, bantuin jemur baju, apalagi yang paling aku kurang suka, aku sering bantuin begadang kalau anakku sedang rewel. Capek memang, tapi mau gimana lagi, sekarang aku sudah bergelar "Ayah". Jadi, mau nggak mau tetep aku kerjakan. Ya, meski aku kadang pura-pura tidak tahu supaya aku tidak terlalu direpotkan olehnya.

Sebelumnya, aku sudah sepakat dengan Sari untuk menunda memiliki momongan. Ya, paling enggak minimal dua tahun. Aku berencana ingin menghabiskan hari-hariku sebagai suami, berpacaran halal dengan dia, tanpa adanya gangguan suara tangis bayi. Supaya aku pun jika nanti punya anak, aku pun sudah siap.

Namun, rencana itu hanya tinggal rencana. Takdir berkehendak lain, Sari dinyatakan positif hamil, saat usia pernikahan kita baru memasuki usia enam bulan.

Aku pertamanya terkejut kenapa kok dia bisa hamil, padahal aku tak pernah lupa untuk mengingatkannya selalu rutin minum pil KB.

Ya, terus terang juga aku dulu dijodohkan oleh keluargaku. Aku kenal dengan Sari masih hitungan minggu namun keluargaku dan keluarga Sari sudah langsung mendesak aku untuk segera menghalalkannya.

Memang sih, si Sari cantik, kalem, banyak deh nilai plusnya. Tapi aku masih belum ingin menikah. Aku masih ingin membujang karena dalam pikiranku menikah selain ibadah juga bisa menjadi beban. Ibadah kalau dijalani dengan ikhlas beban jika kalau terpaksa seperti ini.

Umurku masih terbilang muda, aku sekarang masih berusia 25 tahun. Aku bercita-cita menikah di usia 29 tahun dengan wanita pilihanku. Namun, ya itu lagi gagal karena dijodohkan.

Sempat sih, aku menolak dengan perjodohan itu, tapi Ayahku terus saja mendesak. Katanya, "Mau kapan lagi mendapatkan istri sebaik dan secantik Sari?" Entahlah ini yang kelihatannya yang ngebet nikah aku apa Ayahku, bener-bener bikin aku pusing.

Karena banyaknya desakan dari orang sekitar, mau gimana lagi, akhirnya aku pun memutuskan mau menerima perjodohan itu meski dengan terpaksa.

Baru saja bilang "mau" langsung saja Ayahku menelfon pihak keluarga Sari untuk datang ke rumahku melaksanakan lamaran dengan acara yang sederhana. Akhirnya lamaran itu terjadi, dan tanggal pernikahan langsung ditetapkan sebulan setelah lamaran. Benar-benar kala itu aku belum siap sama sekali.

Apalagi jika mengingat saat Dokter menyatakan kalau Sari positif hamil, dalam hatiku langsung marah kepada Sari. Aku sempat berfikir anak yang dikandungnya bukan anakku. Tapi mana mungkin, Sari orangnya kuper, selama ini dia tidak pernah keluar dari rumah tanpaku dan tanpa ijin dariku. Jadi pasti jelas itu anak aku dengan dia.

"Dek, kamu kenapa, kok lihat nasi langsung mual?" tanyaku kala itu.

"Entah Mas, gak hanya nasi, Mas, tapi juga kalau bau telor goreng rasanya perutku seperti diaduk-aduk," ucapnya.

"Jangan-jangan kamu hamil ya, Dek?" tanyaku curiga.

"Mana mungkin aku hamil, Mas. Aku kan selalu rutin minum obat KB, mana mungkin aku bisa hamil," tandasnya.

Tak cukup di situ, setiap pagi dia selalu berkeluh kesah kalau dia sedang masuk angin. Masak iya, tiap hari masuk angin. Aku pun mulai melihat perubahan bentuk badan Sari. Apalagi bagian perut aku perhatikan sekarang lebih berisi.

Atas kecurigaan aku itu, aku langsung berinisiatif mengajaknya ke dokter. Pertama dia menolak ajakanku. Namun, setelah perdebatan yang cukup panjang dia pun akhirnya setuju.

Setelah diperiksa Dokter, dan menunjukkan kalau beneran Sari positif hamil, aku langsung kesal dan tak bergairah lagi. Rasanya gemes sekali kepingin mencubit tangannya dengan kencang karena dia telah berbohong kepadaku.

Kali ini aku mau membalas perbuatan Sari kepadaku. Aku mau pulang malam hari ini. Ingin cari udara bebas sejenak.

"Dek, tapi nanti Mas pulang agak malam, nggak apa-apa ya! alasanku biar tidak direpotkan Sari.

"Iya, Mas, tidak apa-apa," jawabnya.

Seperti biasa, Sari tidak pernah menaruh curiga kepadaku. Padahal saat aku jenuh seperti ini, tak jarang aku pulang larut malam dengan alasan meeting.

Untung saja, Sari menyuruhku ke apotek, jadi aku bisa sekali jalan membeli vitamin dan pil KB. Apalagi pil KB Hana sudah hampir habis jadi sekalian bisa buat stok.

[Mas, nanti Hana tunggu di tempat biasa, ya!] ku lihat pesan singkat dari Hana.

Rasanya senang sekali mendapat pesan seperti itu dari Hana. Memang dia wanita yang bisa diandalkan.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Dwi Novita
ceritanya bagus. tapi blm update lagi nih,,, update dong Thor,,,
2023-04-17 23:42:28
1
user avatar
Dwi Novita
sejauh ini, Cerita nya menarik
2023-03-27 23:41:35
1
user avatar
Mblee Duos
salam kenal dari aku yang pemula kak...... semangat nulisnya ya kak... saling support juga yuk, di cerita aku MAMA MUDA VS MAS POLISI......
2022-11-24 17:09:55
0
70 Bab
Bab 1
"Mas, tolong nanti sepulang kerja belikan aku vitamin yang seperti biasanya, ya!""Iya Dek, nanti aku belikan," jawabku malas.Aku sebetulnya capek sekali, diminta tolongin ini itu oleh Istriku, Sari. Dari yang ngepel, bantuin jemur baju, apalagi yang paling aku kurang suka, aku sering bantuin begadang kalau anakku sedang rewel. Capek memang, tapi mau gimana lagi, sekarang aku sudah bergelar "Ayah". Jadi, mau nggak mau tetep aku kerjakan. Ya, meski aku kadang pura-pura tidak tahu supaya aku tidak terlalu direpotkan olehnya.Sebelumnya, aku sudah sepakat dengan Sari untuk menunda memiliki momongan. Ya, paling enggak minimal dua tahun. Aku berencana ingin menghabiskan hari-hariku sebagai suami, berpacaran halal dengan dia, tanpa adanya gangguan suara tangis bayi. Supaya aku pun jika nanti punya anak, aku pun sudah siap.Namun, rencana itu hanya tinggal rencana. Takdir berkehendak lain, Sari dinyatakan positif hamil, saat usia pernikahan kita baru memasuki usia enam bulan.Aku pertaman
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Bab 2
Aku yang tadinya bermalas-malasan langsung berubah semangat. Rasanya bara api di dadaku langsung menyala kembali, setelah melihat pesan balasan dari Hana, yang aku tunggu-tunggu dari semalam.Ya, seperti biasa Hana lah yang selalu menghiburku. Bahagia rasanya bisa bertemu Hana saat hati sedang jenuh. Selama hamil, istriku selalu bermalas-malasan jika aku ajak bermain. Hingga puncaknya sekarang, sampai anakku kini tepat berusia satu bulan. Aku masih tidak dapat menyalurkan kesepianku kepadanya, karena belum saatnya. Namun, itulah lagi-lagi ada Hana penyelamatku, yang selalu membuat hidupku lebih berwarna.Hana adalah adik kelasku di SMA. Saat dia kelas satu, aku duduk di kelas dua. Aku mulai mengenalnya lebih dekat saat istriku hamil tujuh bulan. Apalagi dia bekerja satu kantor dengan aku, hanya beda divisi saja.Jadi teringat saat pertama kali bertemu Hana di kantin."Eh, Mas Nanang!" sapanya kala itu. Saat dia pertama kali diterima bekerja di kantorku."Eh, siapa ya?" tanyaku balik.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Bab 3
Aku dan Hana berasa seperti suami istri kemana-mana berdua. Bahkan belanja kebutuhan pribadi pun dia selalu mengajak aku. Orang yang melihat kami pasti tidak akan curiga kalau dia bukan istriku.Saking semangatnya, kali ini aku dengan cepat kilat menghabiskan sarapan yang disajikan Sari. Meski rasanya tidak nganan ataupun ngiri. "Dek, aku berangkat dulu ya!" ucapku sambil mencium anakku yang tengah dia gendong.Tak lupa aku mengulurkan tanganku kepada Sari."Hati-hati, ya, Mas!" balasnya."Iya, Dek, jangan lupa aku nanti pulang malam loh, kalau sudah ngantuk segera tidur! Enggak usah nungguin Mas, nanti kamu malah capek. Baik-baik di rumah ya! Oh ya, kalau ada yang penting hubungin Mas lewat chat ya, nggak usah telfon!" kataku sambil mengelus rambutnya. Sebetulnya itu hanya siasat dariku supaya dia tidak menggangguku nanti saat bersama Hana."Iya, Mas," jawabnya sambil melempar senyum.Seperti biasa, aku tak lupa mencium kening Sari. Kemudian langsung berangkat.Sebetulnya, aku suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Bab 4
"Kok gak diangkat, Mas?" tanya Hana sambil mencoba menggodaku."Biarin saja lah, nggak usah diangkat! Pasti bentar lagi dimatikan, setelah itu dia akan kirim pesan," jawabku kemudian.Tak lama kemudian, telfon dari Sari terputus. Dan ponselku berbunyi nada pesan masuk."Benar kan, yang Mas bilang. Entar aja aku bukanya. Sekarang kita lanjut makan lagi, ya!" Kemudian aku langsung mematikan ponselku takut diganggu Sari lagi."Kamu cantik banget Hana pakai baju itu," rayuku di sela-sela makan. Hana hanya melihatku sambil melempar senyum."Mas, tadi kok datangnya lama banget, apa tadi kerjaannya masih banyak? aku nunggunya dah lama banget tahu," katanya dengan manja."Enggak kok, aku tadi masih mampir ke apotek beliin Sari vitamin dan pil KB buat kamu. Kemaren saat ketemu terakhir kalinya, sebelum kamu keluar kota aku lihat pil KB kamu tinggal sedikit. Jadi, ini aku belikan sekalian saja. Biar kamu juga ada stok," kataku. Aku lupa kalau ada banyak orang hingga suaraku kurang terkontrol."
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Bab 5
Kali ini hatiku sangat kacau dirasuki api cemburu. Yang aku tahu pria itu bukanlah teman kami di kantor.Aku pun langsung pergi dan segera pulang ke rumah. Sambil menyetir, aku masih saja memikirkan Hana. Aku sangat penasaran dengan siapa dia pergi. Kalau sampai Hana menduakan aku, aku mungkin akan mengakhiri hidupku, sungguh. Entah pelet apa yang diberikan Hana kepadaku sehingga aku tidak bisa melupakannya. Aku sudah terlanjur nyaman dengannya. Bagiku dia adalah segalanya bagiku.Sampai di rumah aku disuguhi penampakan Sari dengan dandanan ala kadarnya. Pakai daster compang camping yang bolong di sana dan di sini."Mas, kok baru pulang?""Mm.. " jawabku tak menghiraukan.Aku paling sebel ketika aku pulang dari luar melihat penampakan Sari menggunakan baju compang camping terus nggak pernah dandan. Dia menuntut aku untuk selalu mengerti dia. Semua tugas rumah tangga 75% yang mengerjakan aku. Kurang pengertian apa sih aku ini."Dek, kenapa sih baju sobek-sobek gitu tetep saja kamu pak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Bab 6
Hari ini aku masih libur kerja karena hari minggu. Saat aku bangun tidur aku dikagetkan oleh Sari baju kotor semua sudah bersih dan berjejer rapi di jemuran.Baju juga sudah disetrika. Lantai juga sudah bersih. Mungkin efek dari aku omelin kemren, akhirnya sekarang dia jadi berubah.Ikut senang juga sih, kalau dia mulai memperhatikan pekerjaan rumah.Aku hari ini berniat untuk menemui Hana. Aku mau memberikannya pil KB yang aku belikan kemarin untuknya, sekalian aku mau mengajaknya jalan-jalan. Sebenarnya, aku belum membuat janji sih kepadanya. Ya, semoga saja dia ada di kos."Mas!" Tiba-tiba Sari menghampiriku.Ada yang berubah dengan tampilan Sari. Oh, kulihat lumayan sekarang dia tidak memakai daster. Sekarang dia memakai kaos dan celana pendek yang sedikit menerawang. Baju yang pernah aku belikan saat pertama kali aku ajak liburan saat pengantin baru. Padahal dulu katanya malu sekarang dia mau pakai.Dalam hatiku berkata, "Ya, begitu dong dibelikan baju nggak pernah dipakai.""Ya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Bab 7
Mataku terus saja tidak berpindah untuk memperhatikan Sari. Aku pun melirik kresek putih di sebelah tangannya. Kemudian mataku langsung meloncat mengintip kresek itu, ternyata ada pil KB di kresek itu. Tak lupa juga aku memperhatikan sablon di plastik tersebut.Deg .... Rasanya jantungku berhenti sejenak. Ternyata apotek yang aku kunjungi kemaren lusa sama dengan sablon yang ada di plastik sebelah tangan Sari."Sial! Bener, dia itu yang sudah mengambil dua benda itu di kantong celanaku, aku harus gimana ini?" batinku. Sekarang hatiku mulai tambah gelisah. "Gara-gara keteledoran aku, aku sekarang ada dalam masalah besar," ucapku lirih.Sejenak aku memejamkan mata, agar rasa gugup aku hilang."Loh, kamu ngomong apa, Mas? Aku nggak denger. Dan sekarang kenapa pula itu wajah kamu jadi pucat gitu?" tanyanya, sambil dengan santainya menyeruput air di gelasnya."Oh, eng-enggak kok, aku nggak kenapa-kenapa," jawabku gugup.Aku mencoba untuk tetap tenang agar Sari tidak curiga. Jika dia berta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Bab 8
Tak lama kemudian Sari pun pulang. Saat tiba di rumah, dia langsung pergi ke kamar mandi, setelah itu langsung masuk ke kamar, kemudian tidur. Malam ini dia tidak menyapaku sama sekali. Aku pun juga malas, kalau harus aku duluan yang menegur dia.***Hari sudah pagi. Dua malam ini, aku bisa tidur dengan nyenyak, tanpa ikut begadang menemani Sari. Rasanya badanku sangat segar.Sama seperti kemarin, setelah aku keluar kamar. Kulihat rumah terlihat sangat bersih dan rapi. Semua tertata dengan rapi. Bahkan sudah aku pastikan di semua ruangan.Saat aku pergi ke dapur untuk minum, aku mencium bau harum masakan, sepertinya berasal dari dalam tudung saji aku pun langsung membukanya.Sama seperti kemarin, sepagi ini Sari sudah selesai masak dan masakan itu sudah berjejer rapi di meja. Kali ini menunya berbeda dari kemarin. Menu hari ini pasmol ayam, udang asam manis, dan ikan bandeng kuah kuning. Aku pun langsung penasaran dengan rasanya. Setelah aku cicipi ternyata rasanya lumayan enak bahkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya
Bab 9
Deg ... "Jangan-jangan ini adalah rumah baru Sari. Tapi mana mungkin Sari bisa beli rumah mewah seperti ini. Lagian dia kan nggak kerja. Dapat duit dari mana coba, untuk beli rumah seperti ini. Beli rumah model seperti ini mah butuh uang yang sangat banyak. Dasar anak labil rumah orang diakui miliknya!" batinku.Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun sampai saat ini Sari dan si Ganteng belum juga pulang."Mereka sebetulnya pergi kemana, sih? Sampai jam segini kok belum juga pulang?" Aku pun mondar mandir di teras karena khawatir. Kalau Sari sih nggak masalah, aku itu khawatir dengan si Ganteng soalnya dia masih bayi."Kenapa Sari sampai jam segini belum juga pulang? Capek aku nungguin," kataku sambil melihat jam dinding pukul sepuluh malam.Aku mencoba untuk menelepon Sari, bahkan ini sudah ke enam kalinya aku menelpon dirinya. Namun, hingga kini tidak diangkatnya."Tapi kenapa juga, aku harus bingung nungguin dia haduh. Biarin juga dia nggak pulang mungkin dia membalas
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-11
Baca selengkapnya
Bab 10
"Apa jangan-jangan pria yang bersama Hana itu bukan sepupunya. Apa mungkin itu selingkuhan Hana?" ucapku sambil ku garuk kepalaku dengan kasar."Oh ini tidak mungkin terjadi. Mana tega Hana mengkhianati aku. Apalagi kita sudah melakukan hubungan suami istri, meski bukan dengan aku dia pertama kali dia mengawalinya.""Aku sudah mau menerima dia apa adanya. Karena aku tahu saat pertama kali dia melakukan perbuatan itu, dia posisi tidak bersalah, dia hanya seorang korban. Dia menceritakan semuanya kepadaku, kalau dia diperk*sa oleh mantan pacarnya, saat itu mantan pacarnya sedang mabuk. Hingga tega memaksa Hana untuk melakukan perbuatan terkutuk itu."Itulah salah satu alasanku ingin segera menghalalkan Hana, karena aku ingin bisa menjaga Hana dengan sepenuhnya.Bahkan dia sudah menganggap aku ini sebagai suaminya. Aku pun juga sama halnya dengan dia, aku pun sudah menganggap dia sebagai istriku. Bahkan dia selalu terbuka dengan aku. Ada apa pun dia selalu bercerita kepadaku. Tapi, setela
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-12
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status