Share

Bab 2

Penulis: SenjaPa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-01 04:20:10

Aku yang tadinya bermalas-malasan langsung berubah semangat. Rasanya bara api di dadaku langsung menyala kembali, setelah melihat pesan balasan dari Hana, yang aku tunggu-tunggu dari semalam.

Ya, seperti biasa Hana lah yang selalu menghiburku. Bahagia rasanya bisa bertemu Hana saat hati sedang jenuh. Selama hamil, istriku selalu bermalas-malasan jika aku ajak bermain. Hingga puncaknya sekarang, sampai anakku kini tepat berusia satu bulan. Aku masih tidak dapat menyalurkan kesepianku kepadanya, karena belum saatnya. Namun, itulah lagi-lagi ada Hana penyelamatku, yang selalu membuat hidupku lebih berwarna.

Hana adalah adik kelasku di SMA. Saat dia kelas satu, aku duduk di kelas dua. Aku mulai mengenalnya lebih dekat saat istriku hamil tujuh bulan. Apalagi dia bekerja satu kantor dengan aku, hanya beda divisi saja.

Jadi teringat saat pertama kali bertemu Hana di kantin.

"Eh, Mas Nanang!" sapanya kala itu. Saat dia pertama kali diterima bekerja di kantorku.

"Eh, siapa ya?" tanyaku balik.

Sebenarnya aku juga kaget di sapa wanita yang lumayan manis dengan kulitnya sedikit kecoklatan. Namun sedap dipandang mata. Secara aku tidak mengenalnya, wajahnya terlihat asing bagiku.

"Aku Mas, Hana!" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Hana, Hana siapa? Mohon maaf mungkin kamu salah orang." Ucapku tak ingin berlama-lama di kantin karena jam istirahat sudah hampir habis.

"Aku adik kelas kamu Mas, aku dulu bersekolah di sekolah SMA Bahagia Selalu," jawabnya sambil tersenyum malu.

Aku masih saja belum bisa mengingatnya. Karena itu sudah lama sekali. Apalagi aku mempunyai kenangan pahit. Cintaku pernah ditolak oleh seorang gadis anggota cheerleader.

"Halah, Mas, masak lupa sih? Itu loh aku dulu yang duduk satu bangku dengan Savira. Pasti Mas kenal dengan Savira, soalnya Mas Nanang suka mampir ke kelasku mencari Savira, saat akan ada pertandingan basket," ucapnya dengan mata berbinar-binar.

'Perempuan yang aku taksir di waktu SMA dulu namanya juga Savira, apa mungkin yang dia maksud Savira yang sama? Mm, coba aku pastikan dulu siapa tahu kalau itu benar. Kalau benar, aku bisa mengetahui kabar Savira. Aku sangat penasaran gimana kondisinya sekarang,' batinku penasaran.

"Savira ya? Savira yang kapten cheers itu, bukan? Apa kamu yang pakai kacamata, itu?"

"Yah, bener mas. Yang pakai kaca mata itu aku," jawabnya antusias.

"Oh, ya, aku sudah ingat sekarang. Terus Savira sekarang kabarnya gimana? Sejak lulus SMA, aku sudah lost komunikasi dengannya."

"Entah Mas, aku pun juga sama, semenjak keluarganya pindah ke luar kota, waktu kelas dua SMA dulu," terangnya.

Targetku dulu adalah Savira, tapi kayaknya dia kurang begitu suka denganku.

'Argh, ngapain aku masih ingin mencari tahu tentang dia. Masa lalu biarlah berlalu yang penting sekarang aku sudah mempunyai seorang istri,' batinku yang sudah tak ingin mengingat rasa pahit itu.

Namun, semakin hari Hana terus saja mendekatiku. Padahal aku sudah bilang kalau aku ini sudah beristri. Namun, dia tidak pernah putus asa mendekatiku. Katanya, "Aku di sini gak ada teman, Mas. Aku masih anak baru, sungkan kalau mau gabung dengan yang lain."

Aku sebetulnya khawatir, takut jika lama-lama bisa jatuh cinta dengannya. Apalagi penampilan Hana sangat berbeda, dulu dia sedikit culun. Namun, sekarang, dia terlihat modis sehingga membuat aku kagum jika melihatnya.

Tak jarang Hana tiba-tiba menghampiriku mengajakku untuk pergi ke kantin bersama, bahkan dia kadang membuatkan aku bekal makan siang. Yang tidak bisa hilang dari ingatanku adalah masakannya dan perhatiannya itu loh yang bikin aku meleleh.

Masakan Hana sangatlah enak. Hana sangat pintar memasak, berbeda dengan Sari istriku, masakannya selalu hambar kadang juga keasinan. Pernah sekali aku beri masukan kepadanya, supaya dia bisa belajar memasak dengan lebih baik lagi. Namun, tetep saja tidak dilakukan, rasa masakannya tetap juga sama tidak ada perubahan.

Meski Sari cantik, baik, lembut, tapi perhatiannya dan rasa masakannya tidak secantik parasnya. Entahlah aku mungkin sudah dirasuki cinta Hana. Dalam bayanganku selalu dipenuhi dengan wajah Hana. Hana, Hana, dan Hana, tidak ada yang lain.

[Dek, jangan lupa pakai baju yang kemaren aku belikan, ya!] Kini pesan Hana langsung aku balas.

[Iya Mas] balasnya singkat dibubuhi emot berbentuk hati.

Hana sudah lima hari tugas ke luar kota, baru kembali malam ini. Sehingga beberapa hari aku tidak bisa bertemu dengannya. Hari ini aku berencana akan mengajaknya makan malam. Tak lupa aku menyuruhnya untuk tidak membawa kendaraan saat berangkat. Karena aku berencana akan mengantarnya pulang.

Pagi ini anakku sedikit rewel karena kemaren habis di imunisasi. Tapi, biarlah hari ini aku tetap akan pulang malam, aku tak ingin melewatkan malamku dengan Hana. Dan aku berencana akan mematikan ponselku supaya tidak diganggu Sari.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
laki laki kurang ajar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 3

    Aku dan Hana berasa seperti suami istri kemana-mana berdua. Bahkan belanja kebutuhan pribadi pun dia selalu mengajak aku. Orang yang melihat kami pasti tidak akan curiga kalau dia bukan istriku.Saking semangatnya, kali ini aku dengan cepat kilat menghabiskan sarapan yang disajikan Sari. Meski rasanya tidak nganan ataupun ngiri. "Dek, aku berangkat dulu ya!" ucapku sambil mencium anakku yang tengah dia gendong.Tak lupa aku mengulurkan tanganku kepada Sari."Hati-hati, ya, Mas!" balasnya."Iya, Dek, jangan lupa aku nanti pulang malam loh, kalau sudah ngantuk segera tidur! Enggak usah nungguin Mas, nanti kamu malah capek. Baik-baik di rumah ya! Oh ya, kalau ada yang penting hubungin Mas lewat chat ya, nggak usah telfon!" kataku sambil mengelus rambutnya. Sebetulnya itu hanya siasat dariku supaya dia tidak menggangguku nanti saat bersama Hana."Iya, Mas," jawabnya sambil melempar senyum.Seperti biasa, aku tak lupa mencium kening Sari. Kemudian langsung berangkat.Sebetulnya, aku suda

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 4

    "Kok gak diangkat, Mas?" tanya Hana sambil mencoba menggodaku."Biarin saja lah, nggak usah diangkat! Pasti bentar lagi dimatikan, setelah itu dia akan kirim pesan," jawabku kemudian.Tak lama kemudian, telfon dari Sari terputus. Dan ponselku berbunyi nada pesan masuk."Benar kan, yang Mas bilang. Entar aja aku bukanya. Sekarang kita lanjut makan lagi, ya!" Kemudian aku langsung mematikan ponselku takut diganggu Sari lagi."Kamu cantik banget Hana pakai baju itu," rayuku di sela-sela makan. Hana hanya melihatku sambil melempar senyum."Mas, tadi kok datangnya lama banget, apa tadi kerjaannya masih banyak? aku nunggunya dah lama banget tahu," katanya dengan manja."Enggak kok, aku tadi masih mampir ke apotek beliin Sari vitamin dan pil KB buat kamu. Kemaren saat ketemu terakhir kalinya, sebelum kamu keluar kota aku lihat pil KB kamu tinggal sedikit. Jadi, ini aku belikan sekalian saja. Biar kamu juga ada stok," kataku. Aku lupa kalau ada banyak orang hingga suaraku kurang terkontrol."

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 5

    Kali ini hatiku sangat kacau dirasuki api cemburu. Yang aku tahu pria itu bukanlah teman kami di kantor.Aku pun langsung pergi dan segera pulang ke rumah. Sambil menyetir, aku masih saja memikirkan Hana. Aku sangat penasaran dengan siapa dia pergi. Kalau sampai Hana menduakan aku, aku mungkin akan mengakhiri hidupku, sungguh. Entah pelet apa yang diberikan Hana kepadaku sehingga aku tidak bisa melupakannya. Aku sudah terlanjur nyaman dengannya. Bagiku dia adalah segalanya bagiku.Sampai di rumah aku disuguhi penampakan Sari dengan dandanan ala kadarnya. Pakai daster compang camping yang bolong di sana dan di sini."Mas, kok baru pulang?""Mm.. " jawabku tak menghiraukan.Aku paling sebel ketika aku pulang dari luar melihat penampakan Sari menggunakan baju compang camping terus nggak pernah dandan. Dia menuntut aku untuk selalu mengerti dia. Semua tugas rumah tangga 75% yang mengerjakan aku. Kurang pengertian apa sih aku ini."Dek, kenapa sih baju sobek-sobek gitu tetep saja kamu pak

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 6

    Hari ini aku masih libur kerja karena hari minggu. Saat aku bangun tidur aku dikagetkan oleh Sari baju kotor semua sudah bersih dan berjejer rapi di jemuran.Baju juga sudah disetrika. Lantai juga sudah bersih. Mungkin efek dari aku omelin kemren, akhirnya sekarang dia jadi berubah.Ikut senang juga sih, kalau dia mulai memperhatikan pekerjaan rumah.Aku hari ini berniat untuk menemui Hana. Aku mau memberikannya pil KB yang aku belikan kemarin untuknya, sekalian aku mau mengajaknya jalan-jalan. Sebenarnya, aku belum membuat janji sih kepadanya. Ya, semoga saja dia ada di kos."Mas!" Tiba-tiba Sari menghampiriku.Ada yang berubah dengan tampilan Sari. Oh, kulihat lumayan sekarang dia tidak memakai daster. Sekarang dia memakai kaos dan celana pendek yang sedikit menerawang. Baju yang pernah aku belikan saat pertama kali aku ajak liburan saat pengantin baru. Padahal dulu katanya malu sekarang dia mau pakai.Dalam hatiku berkata, "Ya, begitu dong dibelikan baju nggak pernah dipakai.""Ya,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 7

    Mataku terus saja tidak berpindah untuk memperhatikan Sari. Aku pun melirik kresek putih di sebelah tangannya. Kemudian mataku langsung meloncat mengintip kresek itu, ternyata ada pil KB di kresek itu. Tak lupa juga aku memperhatikan sablon di plastik tersebut.Deg .... Rasanya jantungku berhenti sejenak. Ternyata apotek yang aku kunjungi kemaren lusa sama dengan sablon yang ada di plastik sebelah tangan Sari."Sial! Bener, dia itu yang sudah mengambil dua benda itu di kantong celanaku, aku harus gimana ini?" batinku. Sekarang hatiku mulai tambah gelisah. "Gara-gara keteledoran aku, aku sekarang ada dalam masalah besar," ucapku lirih.Sejenak aku memejamkan mata, agar rasa gugup aku hilang."Loh, kamu ngomong apa, Mas? Aku nggak denger. Dan sekarang kenapa pula itu wajah kamu jadi pucat gitu?" tanyanya, sambil dengan santainya menyeruput air di gelasnya."Oh, eng-enggak kok, aku nggak kenapa-kenapa," jawabku gugup.Aku mencoba untuk tetap tenang agar Sari tidak curiga. Jika dia berta

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 8

    Tak lama kemudian Sari pun pulang. Saat tiba di rumah, dia langsung pergi ke kamar mandi, setelah itu langsung masuk ke kamar, kemudian tidur. Malam ini dia tidak menyapaku sama sekali. Aku pun juga malas, kalau harus aku duluan yang menegur dia.***Hari sudah pagi. Dua malam ini, aku bisa tidur dengan nyenyak, tanpa ikut begadang menemani Sari. Rasanya badanku sangat segar.Sama seperti kemarin, setelah aku keluar kamar. Kulihat rumah terlihat sangat bersih dan rapi. Semua tertata dengan rapi. Bahkan sudah aku pastikan di semua ruangan.Saat aku pergi ke dapur untuk minum, aku mencium bau harum masakan, sepertinya berasal dari dalam tudung saji aku pun langsung membukanya.Sama seperti kemarin, sepagi ini Sari sudah selesai masak dan masakan itu sudah berjejer rapi di meja. Kali ini menunya berbeda dari kemarin. Menu hari ini pasmol ayam, udang asam manis, dan ikan bandeng kuah kuning. Aku pun langsung penasaran dengan rasanya. Setelah aku cicipi ternyata rasanya lumayan enak bahkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 9

    Deg ... "Jangan-jangan ini adalah rumah baru Sari. Tapi mana mungkin Sari bisa beli rumah mewah seperti ini. Lagian dia kan nggak kerja. Dapat duit dari mana coba, untuk beli rumah seperti ini. Beli rumah model seperti ini mah butuh uang yang sangat banyak. Dasar anak labil rumah orang diakui miliknya!" batinku.Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun sampai saat ini Sari dan si Ganteng belum juga pulang."Mereka sebetulnya pergi kemana, sih? Sampai jam segini kok belum juga pulang?" Aku pun mondar mandir di teras karena khawatir. Kalau Sari sih nggak masalah, aku itu khawatir dengan si Ganteng soalnya dia masih bayi."Kenapa Sari sampai jam segini belum juga pulang? Capek aku nungguin," kataku sambil melihat jam dinding pukul sepuluh malam.Aku mencoba untuk menelepon Sari, bahkan ini sudah ke enam kalinya aku menelpon dirinya. Namun, hingga kini tidak diangkatnya."Tapi kenapa juga, aku harus bingung nungguin dia haduh. Biarin juga dia nggak pulang mungkin dia membalas

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 10

    "Apa jangan-jangan pria yang bersama Hana itu bukan sepupunya. Apa mungkin itu selingkuhan Hana?" ucapku sambil ku garuk kepalaku dengan kasar."Oh ini tidak mungkin terjadi. Mana tega Hana mengkhianati aku. Apalagi kita sudah melakukan hubungan suami istri, meski bukan dengan aku dia pertama kali dia mengawalinya.""Aku sudah mau menerima dia apa adanya. Karena aku tahu saat pertama kali dia melakukan perbuatan itu, dia posisi tidak bersalah, dia hanya seorang korban. Dia menceritakan semuanya kepadaku, kalau dia diperk*sa oleh mantan pacarnya, saat itu mantan pacarnya sedang mabuk. Hingga tega memaksa Hana untuk melakukan perbuatan terkutuk itu."Itulah salah satu alasanku ingin segera menghalalkan Hana, karena aku ingin bisa menjaga Hana dengan sepenuhnya.Bahkan dia sudah menganggap aku ini sebagai suaminya. Aku pun juga sama halnya dengan dia, aku pun sudah menganggap dia sebagai istriku. Bahkan dia selalu terbuka dengan aku. Ada apa pun dia selalu bercerita kepadaku. Tapi, setela

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-12

Bab terbaru

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 70

    Poh HanaPov HanaTerpaksa hari ini aku mau diajak menginap lagi di hotel ini menemani lelaki tua ini. Selain uang, aku tak ingin jika harga diriku di kosan menjadi jelek gara-gara ulahnya."Aku tunggu di depan ya, Sayang," katanya saat aku masih merapikan penampilanku. Aku hanya diam tak menjawab perkataannya."Jangan, lama-lama siap-siapnya!" katanya lagi sambil berlalu."Iya," jawabku singkat.Ku lihat ponselku masih saja sepi, sama sekali tidak ada pesan masuk dari lelaki yang biasa pergi denganku, salah satunya Nanang, lelaki yang masih aku cintai untuk saat ini.'Kamu sedang apa di sana sih, Nang? Tega sekali kamu tidak memberiku kabar. Apa ini karena ada Sari di sana hingga kamu lupa dengan kekasihmu ini?' batinku kesal.Ah sudahlah, ada baiknya juga jika dia tidak menghubungiku. Kalau begini kan aku bisa leluasa pergi kemanapun, tanpa ada bayang-bayang lelaki yang cemburuan itu.Pokoknya kalau aku sudah punya banyak uang dari lelaki tua ini, aku bakal pergi jauh hingga lelaki

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 69

    Pov Pak RudiPov Pak RudiSetiap pergi bersamanya aku tak lupa mengajaknya belanja. Namanya juga perempuan paling suka diajak belanja apalagi kalau dikasih uang gepokan, semua masalah langsung hilang seketika.***"Ayo, dimakan makanannya, Mi!" Ku lihat kekasihku hanya diam saja, tak sedikit pun menyentuh makanan yang sudah lima menit berada di meja depannya."Aku suapin ya, Mi," kataku sambil ku pegang tangannya dengan lembut.Aku yakin dia masih saja kepikiran dengan tawaranku semalam. Dia pasti bingung karena harus memilih menantu yang tak tahu d*iriku itu atau memilih uang yang aku punya.Katanya dia tidak menaruh hati ke pada menantuku itu, bagiku itu suatu kebohongan besar. Saat ku intip di rumah sakit, sorot mata kekasihku itu tidak seperti jika dengan seorang lelaki lainnya. Jelas terlihat kalau dia menaruh hati ke pada Nanang.Aku ini orang dewasa yang sudah berumur mana mungkin dia bisa membo

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 68

    Pov Hana"Kamu jangan gila, Pi! Kalau dibilang aku belum ya belum siap!" Aku kesal sekali mendengarkan perkataan lelaki ini."Sudahlah, Mi! Ini sudah malam, jangan, berisik!""Papi jangan aneh-aneh ya sama aku. Jika apa yang Papi bicarakan itu sampai terjadi, jangan harap Mami akan mau menemui Papi lagi," kataku yang tak memperdulikan perkataannya."Memangnya mau sampai kapan hubungan kita ini? Kamu itu harusnya seneng kalau ada laki-laki yang mau menghalalkan kamu, Mi. Walau cuman dengan nikah siri sudah cukup bagi papi, yang penting kita bisa sah sebagai suami istri walau hanya secara agama.""Meski nikah siri pun aku tidak mau, Pi!" Aku tetap menolak tawarannya. "Terserah! Ini sudah keputusan papi. Kalau Mami tidak mau, papi akan cari wanita yang lebih cantik dan lebih segalanya daripada Mami!""Terserah kalau itu mau Papi. Aku jamin tidak akan ada wanita yang lebih baik daripada mami," kataku setengah meninggi.

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 67

    Pov HanaKu perhatikan dari tempat tidur, lelaki tua itu mengambil bajunya kemudian dia kenakan. Rasanya dia beneran ingin pergi dari hotel ini."Pi!" teriakku. Aku pun bergegas menyusulnya."Papi!" Lelaki tua itu tetap tak menjawab panggilanku bahkan terus saja meneruskan aktifitasnya."Jangan, marah gitu dong, Pi. Mami itu hanya kecapekan saja, banyak pekerjaan di kantor yang membuat pikiran mami jadi pusing. Maaf ya, jika perkataan mami membuat Papi marah," rayuku."Papi, kok diam saja, sih!" kataku sambil memeluk tubuhnya dari belakang.Bukannya dia membalas pelukanku, malah dia justru menghempaskan tanganku."Papi jangan marah sama mami, ya. Mami itu sebenarnya juga sayang sama Papi. Mami dengan dia tidak ada hubungan yang serius. Hanya hubungan saling membutuhkan saja tanpa ada cinta. Sama seperti yang mami lakukan dengan yang lainnya, tanpa ada rasa cinta sama sekali," kataku. Aku berani berbicara seperti itu kare

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 66

    Pov Hana"Apa susahnya Mi jawab pertanyaan papi? Kalau Mami tidak kasih jawaban sekarang, yang ada papi tidak bisa tenang. Mami sudah tahu sendiri kan papi ini cinta mati sama Mami."Aku hanya terdiam menanggapi perkataannya."Ayolah, Mi. Memangnya yang masih dipikirin apa sih, Mi?" Dia sekarang terlihat lebih memaksa."Papi kan juga sudah punya segalanya. Punya perusahaan, punya uang banyak. Mami minta apapun pasti papi bakalan turuti. Minta mobil minta rumah pasti akan papi belikan.""Lihat, mata papi!"Tangannya melingkar ke pundakku dan menatapku dengan lekat."Papi ini sangat mencintai Mami. Nggak mau kalau ada lelaki lain menyentuh Mami selain papi. Di dunia ini hanya Mami yang papi cintai. Mami tahu sendiri kan, kalau istri papi itu selalu sibuk dengan usaha kuenya mana ada waktu untuk memperhatikan papi. Satu-satunya wanita yang selalu perhatian ya cuman Mami seorang," katanya lagi."Aku sih sebenarnya s

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 65

    Pov Hana"Maaf, Ma. Aku harus ke luar kota sekarang. Soalnya ada pertemuan penting. Terus kabarin papa tentang perkembangannya. Nanti kalau papa longgar papa akan telepon Mama lagi ya.""Iya, Ma. Papa sedang nyetir ini.""Ya sudah ya, Ma." Kemudian sambungan telepon itu dia matikan."Maaf ya, Sayang. Ada sedikit gangguan.""Nggak apa-apa, kok," jawabku santai.Perjalanan untuk kami sampai di pusat pembelanjaan tidaklah lama, dan sekarang sudah sampai di tempat parkir.Tak lupa saat mah turun, dia selalu membukakan pintu untukku. Berasa seperti tuan putri saja aku dibuatnya."Papi kenapa repot-repot segala. Mami bisa buka sendiri.""Ah, tidak.apa-apalah, Mi. Sesekali kan boleh," jawabnya.Ku lihat dia memperhatikanku sangat detail hingga beberapa menit dia masih terpaku melihatku."Ada apa, Pi?" tanyaku heran."Mi, papi tadi nggak begitu memperhatikan penampilan Mami. Ya ampun,

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 64

    Pov Hana"Kenapa?" tanyanya keheranan setelah aku memperhatikan perut buncitnya."Oh, kamu memperhatikan perutku yang buncit ini, ya? Aku jadi terlihat gemukan ya, sekarang?" katanya tertawa kecil sambil mencolek pipiku.Aku hanya mengangguk-angguk saja menyetujui apa yang dia katakan."Pasti kalau makan sudah nggak terkontrol lagi, ya?" kataku sambil ku cubit perut gendutnya."Iya, lama tidak berjumpa dengan kamu sih, Sayang. Ya beginilah jadinya aku kurang terurus lagi. Papi janji setelah ini papi akan diet ketat.""Heleh," kataku sambil ku cebikkan bibirku."Apa sih, yang nggak demi Mami? Apapun yang Mami minta pasti akan papi lakukan," katanya sambil nyengir kuda.Aku sebenarnya nggak masalah sih kalau dia gemuk atau kurus, toh dia bukan pacar atau suamiku. Cuman, aku hanya khawatir kalau dia sampai jatuh sakit. Aku bakalan yang repot. Bisa-bisa aku kehilangan sumber penghasilanku. Apalagi dia adalah orang kaya kan lumayan juga uangnya."Nanti kita nginap di tempat biasa, ya," kat

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 63

    Pov Author"Papa ini ke kamar mandinya lama sekali sih?" Bu Jingga nampak kesal."Namanya juga kebelet, Ma. Papa tadi sakit perut. Makanya lama di kamar mandinya," jawab lelaki yang mempunyai tahi lalat di bawah bibirnya."Jangan, cemberut gitu dong! Memangnya da apa sih, Ma?" Pak Rudi berusaha membujuk istrinya agar tidak lagi marah ke padanya."Papa ini sih lambat sekali. Harusnya cepetan kembali ke sini!" kata Bu Jingga sambil mengerucutkan mulutnya. Terlihat jelas perempuan setengah baya itu masih kesal dengan suaminya."Ada apa sih, Ma? Bicara dong sama papa. Bicaranya jangan setengah-setengah gitu, papa kan jadi bingung kalau begini.""Papa itu sih sudah bikin mama sebel.""Sudahlah, Ma. Jangan, manja begitu. Ini kita sedang di rumah sakit. Malau kalau sampai dilihatin besan kita. Ayo, cepetan bicara, agar semuanya jelas!" tutur pak Rudi."Tadi selingkuhannya si Nanang datang ke sini, Pa. Posisi Sari sedang terancam," kata bu Jingga yang terlihat sangat tidak suka dengan kehadira

  • Hilangnya PIL KB Di Kantong Celanaku   Bab 62

    Pov AuthorPak Norman dan Bu Nanda pergi menjauh karena muak melihat Hana dan Nanang. Mereka pergi melihat cucu kesayangannya dari balik pintu kaca ruang PICU. Mereka sangat khawatir dengan keadaan Putra.Pak Norman dan Bu Nanda sangat kecewa dengan Nanang. Mereka merasa tertipu oleh atas omongan Nanang sebelumnya. Nanang menuduh Sari yang sudah mengkhianatinya. Sedangkan kenyataannya yang sudah berkhianat adalah Nanang sendiri.Saat kedatangan Hana Pak Rudi langsung kaget. Dia merasa kenal dengan perempuan itu namun dia segera menjauh."Mau kemana, Mas?" tanya istrinya."Aku mau ke kamar mandi," jawabnya."Oh, ternyata wanita itu yang telah menghancurkan keluarga anakku." Melihat Hana mendatangi Nanang membuat Bu Jingga menjadi geram."Yang!" Kini Hana berjalan mendeket ke Nanang.Dengan segera Nanang menyahut tangan Hana dan mengajaknya pergi ke tempat yang agak sepi.Nanang geram karena kehadiran Hana. Hana tak merasa sungkan atau punya rasa bersalah tiba-tiba datang dan memperkenal

DMCA.com Protection Status