Share

183. Terganggu Lagi

Sebenarnya Habiba sudah capek, tapi pancingan Husein berhasil. Dan ia pun harus melayani suaminya dengan baik.

“Mommy!”

“Astaga!” Husein menggeleng mendengar teriakan keras dari luar. Dia sedang bekerja keras dan Qansha mengganggunya.

“Itu Qansha.” Habiba ingin berhenti.

“Kilat saja.” Husein mempercepat kegiatannya.

Inilah momen menyebalkan yang membuat Husein jadi seperti dikejar setan. Kepalanya pasti akan pusing jika proses pengulangan ini tidak diselesaikan.

Terpaksa Habiba menunggu hingga Husein ‘selesai’.

Disaat bergerak cepat, tiba- tiba handle pintu bergerak, suaranya cukup menakutkan di telinga Husein.

"Aku tidak mengunci pintu tadi," bisik Husein.

"Oh tidak. Hentikan!"

"Sebentar lagi."

"Qansha bisa saja memergoki kita begini." Habiba panik sambil menarik selimut untuk antisipasi.

Handle kembali bergerak dan bersuara.

Kletek.

Akhirnya pintu terbuka.

"Ya Tuhan!" Husein menarik selimut sembari melompat ke samping. Selimut menyelamatkan aset terpenting.

Pun Habiba yang g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ibarat kertas putih yang polos.seperti itulah anak-anak.mereka akan merekam segala sesuatu yang dilihat dan dirasakan olehnya.oleh karena itu sebagai orang tua, kita harus menjaga sikap kita didepan mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status