Share

146. Ketakutan

"Jangan sampai terlambat. Empat belas menit lagi!" Husein melihat jam di pergelangan tangannya.

"Apakah ini menyangkut pekerjaan?" tanya Habiba datar saja.

"Tentu."

"Apakah ada pasien di sana?"

"Ikuti saja aturanku!" tegas Husein terlihat malas menanggapi.

Huh, pria ini memang tidak menyanangkan.

"Habiba!"

Suara panggilan yang cukup keras mengalihkan perhatian semua orang.

Irzan berjalan menggandeng Qansha.

Sejurus pandangan tertuju ke arah mereka.

Habiba terkejut melihat Qansha yang bentuknya aneh, mukanya menghitam, bajunya kotor oleh lumpur. Penampilan bocah itu benar-benar kacau sekali.

Langkah Qansha surut dan wajahnya berubah ketakutan saat melihat Habiba. Ia takut kena marah lagi. Irzan terus menggandeng dan menarik lengan Qansha, namun bocah itu menolak, membuat Irzan kewalahan.

“Dia tidak mau pulang, dan aku membawanya ke sini,” jelas Irzan.

“Ya Tuhan!” Habiba mengusap pelipis.

Qansha kemudian berlari mendekati Husein dan menubruk paha pria itu, tangannya menggenggam t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Risty Rastuty
tk belain isi point cerita nya muter2 yg gk penting. harusnyacepet2in tau masing2 yg sebenarnya dong.
goodnovel comment avatar
Risty Rastuty
kok semakin kesana kemari ceritanya. kpan habiba tau klu husen dan hbibah sama2 mencintai kpn taunya pengorbanan husen semakin yg gk penting yg di ceritain
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
muak sama irzan dan habiba .. egois sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status