"Kau tidak punya pilihan lain, terima tawaranku untuk menikah kontrak! Akan aku jamin keselamatanmu!" ucap Felix Alexander dingin tanpa ekspresi. Hellena Jhonson merasa terintimidasi hanya dengan melihat tatapan tajam lelaki matang itu. Hellena kabur dari rumah, demi menghindari pernikahan paksa yang dirancang oleh Ibu dan kakak tirinya, kini harus kembali menghadapi sebuah penawaran yang sama, menikah tanpa cinta. Mengapa Felix menawarkan pernikahan kontrak pada Hellena? Haruskah Hellena menerima penawaran Felix? Atau lebih memilih berjuang seorang diri melawan orang-orang yang berniat jahat kepada dirinya?
View MoreFelix yang cemas, dengan cepat menghubungi Dokter pribadinya, tetapi karena Felix dan Hellena masih di luar kota, maka sang Dokter pribadi membantu Felix untuk menelpon temannya supaya datang ke hotel tempat Felix dan Hellena menginap."Bagaimana kondisinya Dokter?" Felix dengan cepat bertanya, saat sang Dokter selesai memeriksa Hellena."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan Tuan, Nyonya cuma kelelahan dan tertekan saja. Sepertinya Nyonya terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini.""Tapi kenapa dia belum sadar juga Dokter?""Biarkan Nyonya istirahat dulu Tuan, nanti dia akan bangun sendiri.""Oh, begitu ya Dokter?""Betul Tuan, Saya tuliskan dulu resep obat untuk Nyonya."Felix tidak lagi menjawab ucapan sang Dokter. Dia hanya duduk dan memperhatikan Dokter tersebut menuliskan resep obat untuk Hellena."Ini resepnya Tuan, semoga Nyonya cepat sembuh.""Terima kasih." Tetap dengan wajah datar dan dingin."Sama-sama Tuan, saya permisi."Tanpa menjawab, Felix mengantar sang Dokter sampai ke pi
Mendengar ucapan Hellena, membuat Felix semakin marah, dengan cepat dia mencekik leher wanita itu, membuat Hellena hampir kehabisan napas, dengan mata membelalak. "Kau mau mati kan? Aku kabulkan permintaanmu!"Hellena tidak menjawab ucapan Felix, selain napasnya yang hampir habis, Hellena juga tidak mau memohon. Wanita itu cuma memejamkan mata, pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya, hal itu membuat emosi Felix semakin tak terkendali."Minta ampun dan tarik kembali kata-katamu, maka aku akan membiarkan kau hidup!" Dengan mata yang memerah karena marah, Felix terus mencekik leher Hellena tanpa ampun.Hellena hanya menggeleng sebagai jawabannya, membuat Felix frustasi dan melepaskan tangannya dari leher Hellena. "Asal kau tau bitch, Kau satu-satunya wanita yang berani merayuku hingga naik ke ranjang, karena itu aku akan menghukum kau dengan apa yang sudah kau lakukan padaku!"Pria itu bangkit dari atas tubuh Hellena dan berlalu ke kamar mandi dengan wajah yang terlihat menyimp
"Kita pergi sekarang!" Ajak Felix datar tanpa ekspresi.Setelah murka dan memberi pelajaran kepada Sonya, yang sudah berani menampar Hellena di depannya, pria itu segera menghubungi bawahannya untuk segera mengusir Sonya dan Clarissa dari rumah tersebut. Felix berpikir harus gerak cepat, karena dirinya tidak punya banyak waktu untuk meninggalkan pekerjaan."Kemana?" tanya Hellena bingung."Ke kota, aku akan mengajak kau bertemu kakek!""Tidak! Aku tidak mau ikut kau kembali. Aku akan tinggal di sini!" Bantah Hellena cepat.Felix menatap tajam Hellena, emosinya kembali naik karena penolakan Hellena. "Siapa yang mengijinkan Kau tinggal di sini?"Felix yang sudah berjalan beberapa langkah di depan Hellena, kini berbalik arah lalu berjalan mendekati wanita itu. Dengan kasar Felix mencengkram dagu Hellena, sampai wanita itu merintih kesakitan."Akh! Sakit ... Tolong lepaskan." "Aku tidak suka dibantah bitch! Ingat Kau hanya istri kontrak, yang bisa aku buang kapan pun aku bosan!"Dengan k
Hellena memejamkan matanya untuk menahan air yang akan keluar dari pelupuk matanya. Wanita itu tidak ingin menangis di depan Felix, walaupun hatinya sakit bagai tercabik-cabik, mendengar ucapan dari pria yang sudah menikahinya.Felix melirik wanita di sampingnya, yang sedang tidur membelakangi. Perlahan pria itu bangkit, dan berlalu ke kamar mandi. Tanpa butuh waktu lama, sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar. Sejenak Felix menatap punggung Hellena, tetapi setelahnya berlalu keluar kamar hotel, tanpa memperdulikan wanita yang sudah memberikannya kepuasan."Marck, bereskan dua jalang itu! Ingat, mereka harus keluar dari rumah itu hari ini juga!" Felix menghubungi seseorang, setelah sampai di luar kamar."Siap Tuan!" jawaban singkat dari seberang telpon.Tanpa banyak bicara lagi, Felix langsung mematikan sambungan telponnya. Tangannya menggenggam erat ponsel, tatapannya dingin tanpa ekspresi. Setelah sejenak berusaha menenangkan diri, akhirnya Felix memili
"Bereskan mereka dari hadapanku!" Felix tidak menjawab salam dari sang Inspektur, melainkan langsung memerintahkan untuk menangkap sang juragan bersama bodyguardnya, dengan tatapan yang terus menyorot tajam ke arah orang-orang yang sudah merendahkannya tadi."Baik, Tuan Alexander!" Dengan patuh, Inspektur langsung memerintahkan anak buahnya untuk menangkap juragan dan bodyguardnya."Hei, apa-apaan ini! Kenapa jadi aku yang ditangkap? Yang membuat keributan pria miskin dan jalang itu, mereka yang seharusnya ditangkap!" Bentak juragan, seraya mengacungkan jari telunjuk ke arah Felix dan Hellena.Melihat pria tua yang melakukan perlawanan, sang Inspektur mendekat. Dengan tegas lalu berkata, "Semua bukti kejahatan yang Kau lalukan sudah berada di tanganku, Pak Tua! Jadi bersikaplah baik dan jangan melawan!" Setelah berbicara demikian, sang Inspektur langsung mengarahkan pandangannya ke anak buah, "Bawa mereka!"Dengan cepat, anak buah Inspektur menangkap juragan dan anak buahnya. Meskipun
Pria tua tersebut masih tertawa sambil terus mengejek Felix, dengan sombongnya dia mengeluarkan ponselnya dan menelpon polisi, “Maaf mengganggu, saya hanya ingin Anda membantu untuk menangani seorang yang ada di kota yang Anda jaga ini!” Setelah menelpon, pria tua itu menatap nyalang Felix. Dengan senyum menghina dia berkata, “Kita lihatlah, sebentar lagi polisi akan menangkapmu, dan kau akan hancur karena aku tidak akan membiarkan orang miskin sepertimu bebas dengan mudah!”Felix tidak merespon ucapan pria tersebut, dia masih berdiri dengan tenang di samping Hellena, matanya menatap tajam pria bodoh di depannya. Sementara Hellena terlihat semakin cemas.“Mana yang katanya panggil orang untuk membereskan aku? Nyatanya sampai sekarang tidak ada satupun yang datang. Dasar bodoh! Kau pikir sandiwaramu itu sudah hebat sekali ya?” pria tua itu kembali tertawa, menganggap lucu Felix yang berpura-pura menelpon seseorang. “waktumu sudah habis, cepat pergi dan serahkan jalang itu padaku sebelu
“Aku tidak mengizinkanmu pergi sebelum memastikan benihku membuahi rahimmu atau tidak!” Felix yang mengenakan kemeja formal putih berhasil mengejar Hellena dan menghampiri wanita itu. Alasan terdengar konyol hingga membuat Hellena terkekeh dalam keadaan menangis. Tenggorokan rasanya tercekat untuk menjawab perkataan Felix. Pria itu memandang dengan wajah dingin dan abai, yah, bukankah dari awal memang sudah tidak ada kehangatan. Hellena terlalu banyak berkhayal bahagia hingga tidak sadar masuk perangkap pria tidak berperasaan sekejam iblis. “Mari kita buat penawaran, Hellena. Aku menikahimu bukan karena alasan romantis jatuh cinta. Aku tidak menyukaimu sedikit pun kecuali saat kita berhubungan badan. Yeah, benar saat itu terasa menakjubkan.” Mata Hellena melebar mendengar penuturan vulgar Felix, di mana lelaki itu berbicara tanpa peduli sedang berdiri di trotoar jalan. “Aku hanya ingin membuat kakekku berhenti menjodohkan diriku dengan wanita pilihannya.” “Mari kita bercerai dan
Wanita yang bernama Queen tersebut melerai pelukannya pada lengan Felix, lalu menatap wajah dingin pria itu dengan senyum manis di bibirnya, "Bukankah kita mau pergi keluar kota bersama, untuk bulan madu?"'Deg!' Jantung Hellena bagai disambar petir hingga hancur berkeping-keping, saat mendengar suaminya akan pergi bersama dengan wanita lain, untuk bulan madu. "Pergi bulan madu? Apa maksudnya ini?""Lebih baik Kau pergi sekarang Queen, sebelum kesabaranku habis!" ucap Felix pelan dengan ekspresi yang sangat dingin. Lalu pandangan pria itu beralih pada Hellena, "Aku bisa jelaskan - - -""Memangnya apa yang salah, jika suami istri pergi bersama untuk bulan madu?" Queen segera memotong ucapan Felix, hal ini membuat hati Hellena semakin sakit.Felix menatap nyalang wanita di sampingnya dengan raut wajah yang semakin dingin, dan tangan terkepal erat. Sungguh, pria tersebut tidak habis pikir dengan sikap Queen yang sangat tidak tau malu. Sementara Hellena hanya menatap mereka berdua, dengan
‘Membatalkan pernikahan dengan orang yang sudah mengambil kesucianku? Haruskah?’ Gamang hati Hellena memikirkannya. Gadis yang telah menjadi seorang wanita seutuhnya itu berpikir keras, dan akhirnya …. “Ini sudah terjadi atas persetujuanmu. Kau tidak bisa menyalahkanku di kemudian hari jika menyesali pernikahan ini!” suara dingin Felix terdengar sangat menyakitkan. Keduanya baru saja mendaftarkan pernikahan di catatan sipil, dan langsung kembali ke mension Felix. Sekarang ini mereka sedang duduk berseberangan di sofa ruang tamu. “Aku paham,” Hellena sudah bertekad menjalani kawin kontrak tersebut, untuk menghindari perjodohan ibu tirinya. “Pernikahan yang kita lakukan itu sah, bukan kepura-puraan. Jadi, mari kita pertegas perjanjian tertulis untuk kawin kontrak kita, kan?” Hellena mengangkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap ria di depannya. “Lalu apa yang Tuan inginkan dari kawin kontrak kita?” Gadis itu menegakkan punggungnya. Felix menatap lekat wajah cantik di dep
“Aku sudah memasukkan obat perangsang ke dalam minuman Hellena tanpa sepengetahuannya. Sebentar lagi pasti minuman itu akan bereaksi!”Seorang gadis lain berdiri dengan tangan terlipat di depan dada, melihat Hellena berbaring tanpa daya karena pengaruh alkohol dan obat perangsang. “Ingat perjanjian kita, 200 juta! Tenang saja, dia benar-benar masih perawan!” suaranya mendayu-dayu, dibuat manja.“Kau membawa barang bagus kali ini!” Seorang pria tua berumur sekitar lima puluhan, dengan cambang lebat dan perut buncit, hanya mengenakan handuk kimono tertawa bahagia. “Bagus, kau boleh pergi!”Tanpa menunggu diperintah dua kali, gadis yang membawa Hellena segera meninggalkan tempat itu.“Kepalaku sakit.” Hellena membuka mata, dia terkejut bukan main saat seorang pria hampir menindihnya. Gadis itu melebarkan mata, dengan gerakan refleks menendang bagian perut buncit si pria, hingga terjungkal dari ranjang.“Argh!” suara erangan terdengar bersamaan bunyi berdebam keras. Tubuh Hellena gem
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments