Chapter: Bab 21 : Derita Hellena "Apa ...?" Pekik Hellena, sungguh demi apapun wanita itu sangat terkejut mendengar ucapan Felix."Apa masih kurang jelas, apa yang aku katakan tadi?" dengus Felix kesal. "Tidak perlu berteriak seperti itu, bukankah ini yang kau mau, agar bisa terus menjadi istriku?""Aku tidak sepicik itu!" dengus Hellena. "Lagian selama ini kau yang selalu memaksaku, bahkan kay seperti orang kesetanan saat memaksaku!" Lanjutnya lagi.Felix terdiam, benar apa yang Hellena katakan. Selama ini dia yang selalu memaksakan kehendaknya, bahkan dia seringkali berlaku kasar terhadap Hellena, jika wanita itu menolaknya. Pikiran Felix berkelana ke masa awal pertemuannya dengan wanita itu, hingga akhirnya menikah dengannya. Dan selama dua bulan pernikahan, Felix tidak pernah melewatkan satu malam pun untuk tidak menyentuh istri kontraknya tersebut, kecuali jika saat Hellena kedatangan tamu bulanan.Felix berdiri lalu berkata, "Kau urus saja anak itu jika kau menginginkannya, asal jangan merepotkan aku!" ujar Fel
Terakhir Diperbarui: 2025-01-09
Chapter: Bab 20 : HamilBerkali-kali Felix memanggil Hellena, tetapi masih saja tidak ada jawaban dari dalam kamar tersebut. Hal itu menimbulkan rasa khawatir dalam hati pria itu. “Elle, buka pintunya!” teriak Felix.Masih juga tak ada pergerakan dari dalam sehingga Felix memutuskan mendobrak pintu tersebut. Sekali dobrak pintu belum berhasil dibuka, dua kali, tiga kali, hingga ke enam kalinya barulah pintu berhasil dibuka.Begitu pintu terbuka, Felix melihat wanita yang dari tadi di panggil tapi tidak ada jawaban, ternyata sedang berdiri termenung di dekat jendela dengan tatapan kosong. “Elle, apa yang terjadi padamu? Dari tadi aku memanggilmu, apa kau tuli sampai tidak mendengar teriakanku? Atau kau bisu sampai tidak bisa menjawab panggilanku?” bentak Felix antara marah dan khawatir.Hellena masih tak bergeming di tempatnya, membuat Felix semakin marah karena sudah dibuat khawatir oleh wanita itu. “Jawab Elle!” teriaknya penuh amarah.Masih tidak ada respon dari Hellena, membuat emosi Felix mencapai puncak
Terakhir Diperbarui: 2025-01-07
Chapter: Bab 19 : Panik Felix Paginya Hellena bangun lebih cepat dari pada Felix. Dengan cepat dia menyiapkan sarapan untuk Felix dan dirinya. Tidak butuh waktu lama untuknya menyiapkan semuanya, hanya dalam waktu sekitar tiga puluh menit, wanita itu sudah menyelesaikan semuanya.Bergegas Hellena kembali ke kamar, untuk membangunkan Felix dan juga membersihkan dirinya. Tapi ketika baru saja memasuki kamar, wanita itu terpaku, melihat Felix yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya."Hari ini aku akan ke luar kota, mungkin untuk dua atau tiga hari. Jangan kemana-mana tanpa ijin dariku!" ucap Felix dingin, memperingati Hellena."Kenapa mendadak?" tanya Hellena takut-takut."Apa masalah buat kau?" Tanya Felix dengan tatapan mengintimidasi."Tidak!""Baguslah!"Tanpa bicara lagi, Felix segera keluar kamar, dengan koper kecil di tangannya. Sementara Hellena segera masuk ke kamar mandi untuk mandi. Hanya butuh waktu sebentar bagi Hellena untuk mandi.Setelah berganti pakaian, dan memoles make up tipis-tipis, Hellena sege
Terakhir Diperbarui: 2025-01-03
Chapter: Bab 18 : Dijebak AliceMalamnya, sesuai janji Alice akan membawa Hellena ke tempat kerjanya. Sebelum berangkat Alice mendandani sahabatnya itu secantik mungkin."Kau pakai gaun ini Len," Alice memberikan gaun cantik tanpa lengan, berwarna peach dengan panjang selutut. Tidak terlalu seksi, dan sangat cantik dipakai oleh Hellena. Akan tetapi, Hellena yang belum pernah memakai gaun justru merasa tidak nyaman dengan penampilan barunya."Alice, aku tidak nyaman dengan pakaian ini." ucap Hellena pelan, merasa tak enak hati pada Alice."Kau harus belajar untuk tampil cantik Len, dengan begitu akan mudah mendapatkan pekerjaan."Hellena terdiam, dia berusaha mencerna ucapan Alice. Mungkin memang benar kalau kerja di kota harus berpenampilan cantik, karena itu Hellena akan berusaha untuk merubah penampilannya."Kita berangkat sekarang." Alice segera mengajak Hellena untuk pergi ke tempatnya bekerja."Apa aku akan langsung dapat kerjaan?" tanya Hellena, memecah kebisuan di antara keduanya."Tentu saja, aku sudah mere
Terakhir Diperbarui: 2025-01-02
Chapter: Bab 17 : PergiHellena berbaring di tempat tidurnya, matanya menerawang menatap langit-langit kamar tersebut. "Seandainya ibu dan Clarissa tidak berbuat ulah, aku tidak akan terjebak dalam situasi ini. Masa depan yang tidak jelas karena kawin kontrak ini." gumam Hellena.Flashback on"Jadi benar bu kalau besok Juragan akan datang untuk menikahi Hellena?" tanya Clarissa kepada ibunya.Sementara di balik pintu ada seorang gadis yang tidak sengaja sedang mendengarkan obrolan ibu dan anak tersebut. "Apa maksud mereka? Juragan siapa?" gumam gadis di balik pintu."Benar Sayang, ibu sudah memastikan kepada Juragan. Dan kau tau Clarissa? Juragan bersedia memberi kita uang lima ratus juta dan juga hutang-hutang kita dianggap lunas olehnya." Sonya sebagai ibu kandung Clarissa, membenarkan pertanyaan sang anak. Dengan wajah berseri-seri, Sonya menceritakan kesepakatan antara dirinya dengan juragan kaya di daerahnya tersebut. Clarissa membelalakkan matanya, seolah tidak percaya dengan ucapan ibunya."Ibu seriu
Terakhir Diperbarui: 2025-01-02
Chapter: Bab 16 : Usaha Membuat LukaMenjelang jam makan siang Hellena, Hellena segera pergi ke dapur. Dia ingin memasak untuk makan siang Felix, karena dia paham benar kebiasaan Felix yang akan pulang untuk makan siang di rumah.“Aku akan memulai dengan memanjakan lidahnya, semoga dengan cara ini pelan-pelan bisa membuatnya jatuh cinta padaku!” gumam Hellena , sambil memilih beberapa jenis bahan-bahan yang akan dia masak untuk suami kontraknya.Dengan cekatan Hellena mengeksekusi semua bahan masakan yang sudah dia pilih, untuk disulap menjadi makanan yang lezat untuk disantap. Sambil bersenandung pelan Hellena fokus memasak, melupakan sejenak pahitnya hidup yang telah menorehkan luka.Tanpa Hellena sadari, ada sepasang mata yang menatapnya tajam dari arah pintu dapur. “Wanita aneh!” gumam Felix, yang sedari tadi memperhatikan Hellena yang sedang sibuk di dapur dengan senandung riangnya. Tanpa menyapa, pria itu langsung berbalik pergi menuju kamarnya. Felix segera membersihkan dirinya, karena tidak ada niat untuk kembal
Terakhir Diperbarui: 2024-12-26
Chapter: Bab 119 : EndingWaktu berjalan sangat cepat, kini Rani dan Gita sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi tempat Azim dan Azzam dulu menuntut ilmu.Dua laki-laki kembar itu sudah selesai dengan kuliahnya, Azim mengambil alih Delia Group, karena Ayah Arga ingin pensiun lebih cepat. Sementara Azzam menjadi CEO di kantor pusat Samudra Group."Mi, gimana persiapan resepsinya?" tanya Azzam, suatu sore saat dia pulang kantor lebih awal."Sudah tujuh puluh persen. Tinggal undangan sama catering yang belum. Untuk gaunnya, kalian datang sendiri ke butik, supaya bisa menyesuaikan yang pas buat kalian.""Terima kasih ya Mi, Mami memang the best."Adelia tersenyum, sambil menepuk-nepuk punggung Azzam yang sedang memeluknya."Oh ya, dimana duo menantu kesayangan Mami itu?"Karena sejak pulang tadi, Azzam sama sekali tidak melihat kehadiran sang istri."Lagi belajar bareng Gita di balkon kamar Gita.""Kalau begitu aku mandi dulu ya Mi."Adelia hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dan Azzam pun pe
Terakhir Diperbarui: 2024-03-05
Chapter: Bab 118 : Pernikahan Rani Dan Azzam. "Jadi bagaimana?" tanya Azzam lagi. "Apanya?" tanya Rani bingung."will you marry me?"Sejenak Rani menunduk, tapi wajahnya sudah merah merona menahan malu dan bahagia. " Ya, aku bersedia."Begitu mendengar jawaban Rani, semua orang bersorak gembira. Begitu juga dengan Azzam, dia bersorak dan akan memeluk Rani, tetapi sebuah tangan langsung mencegahnya, "Halalkan dulu, bru boleh peluk anak Abah."Ternyata Ayah Rani dan Ibu tirinya sudah berdiri di dekat dua sejoli itu. Dan Abah langsung menjewer telinga Azzam, sehingga membuat semua orang tertawaan melihat tingkah kedua orang itu."Pak Syafiq, minta nikahkan saja mereka sekarang juga. Aku takut anakku bunting duluan sebelum dihalalkan oleh anakmu." ucap Abah."Setuju Bah, semua sudah siap tinggal menunggu pengantinnya di make over dulu." jawab Syafiq, yang membuat semua orang tersenyum, termasuk sepasang calon pengantin itu."Papi, kok make over sih?" "Lah terus apaan dong itu namanya yang dibikin cantik?""Make up Papi." sela Adel
Terakhir Diperbarui: 2024-03-05
Chapter: Bab 117 : Cinta Untuk Rani."Adik saya bernama Gita Indira, dia kelas tiga SMA, satu kelas dengan Rani, ada Azani Baskara dan Azahra Salsabila, mereka kelas tiga SMP di yayasan ini juga."Seketika raut wajah Pak Kepala Sekolah menegang, tangannya gemetaran. "A ... apakah Anda Nak Azim Baskara Samudra?"Azim mengangguk sambil tersenyum ramah, tapi masih dengan mode diamnya."Berarti Adik Anda Gita Indira Baskara Samudra, Azani Baskara Samudra, dan Azahra Salsabila Samudra?"Azim kembali mengangguk, hal itu membuat Pak KepSek semakin pucat pasi."Oh ya Tuhan." gumamnya penuh kegugupan. Beliau akhirnya memanggil Guru BP, untuk mengurus hukuman yang pantas untuk Nana dan teman-temannya. Setelah ke empat anak itu dibawa ke ruang BP, Pak KepSek langsung meminta maaf kepada Azim dan Rani."Nak Azim, saya meminta maaf atas kelalaian saya dalam mengawasi murid-murid di sini. Bahkan saya tidak pernah tau kalau di sekolah ini terdapat anak-anak hebat dari keluarga Samudra. Siapa yang sangka jika Pak Azzam, yang bekerja ja
Terakhir Diperbarui: 2024-03-05
Chapter: Bab 116 : Preman SekolahAzzam terkekeh mendengar ucapan sarkas gadis di depannya. Tidak di sangka kalau Rani akan mengejarnya sampai parkiran."Hai muridku yang tersayang." jawab Azzam, dan spontan membuat raut wajah Rani jadi merah merona."Maaf Kak, cuma mau ngasih ini buat Kakak." ucap Rani, seraya menyodorkan box berwarna biru. "Ini tadi pagi aku buat sendiri, sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah dibelikan buku yang dibutuhkan." lanjutnya.Kemarin secara tak sengaja bertemu dengan Azzam di toko buku, dan malunya saat mau bayar ternyata dompet Rani tidak ada dalam tasnya. Tadinya Rani mau kembalikan saja bukunya, akan tetapi Azzam tiba-tiba datang mau bayar buku juga, alhasil buku miliknya dibayarkan sekalian sama lelaki itu.Azzam terkekeh, "Jadi kamu sudah tau nih, kalau hari ini aku ngajar di sini?" godanya."Tidak! Tadinya ini mau aku titipkan ke Gita, tapi karena Kakak ada di sini, jadi ya diberikan langsung saja ke kakak."Azzam mengulurkan tangannya untuk menerima pemberian Rani itu. "
Terakhir Diperbarui: 2024-03-05
Chapter: Bab 115 : Pak Guru Idola Baru. "Aku pernah beberapa kali lihat Gita diantar oleh Pak Azzam, bersama dua anak kembar laki-laki dna perempuan berseragam SMP, di sini juga." terang gadis itu."Wah, adiknya cakep juga gak yang cewek?" tanya teman laki-laki, yang duduk di depan gadis itu."Cantik banget, hidungnya mancung, wajahnya agak mirip orang timur tengah." urai gadis itu lagi."Wah, boleh juga aku pacarin adikmu ya Git." celoteh beberapa anak laki-laki.Gita sama Rani hanya diam dan saling lempar pandang, bingung mau menyikapinya bagaimana. "Kalian sudah pesan makanan?" Tiba-tiba sebuah suara bariton menyela obrolan para murid di kantin. Dan tanpa permisi, dia langsung duduk di sebelah Rani, dan berhadapan dengan Gita."Belum!" jawab Gita."Baru juga duduk, sudah dikerubuti sama penggemar Pak Azzam." seloroh Rani.Azzam terkekeh, dia lalu berjalan menuju stain makanan, dan pesan tiga porsi baso. Dia tau kedua gadis di depannya itu pecinta baso. Karena seringkali Gita dan Rani minta makan baso setiap kal diajak
Terakhir Diperbarui: 2024-03-04
Chapter: Bab 114 : Guru Pengganti Seketika kelas menjadi hening, semua mata menatap intens lelaki tampan yang berdiri di samping Bu Dinar. Guru itu tersenyum manis, sambil mengelus perut buncitnya, karena sedang hamil tua."Anak-anak, mulai hari ini Ibu sudah ambil cuti, karena sebentar lagi akan melahirkan. Dan untuk sementara, Pak Guru tampan ini, akan menggantikan tugas Ibu, selama cuti."Semua murid perempuan bersorak riang, kecuali Gita dan Rani, yang masih terbengong menatap lelaki itu bingung."Silahkan perkenalkan diri Anda Pak Azzam." ucap Bu Dinar, mempersilahkan."Halo, selamat pagi semuanya. Perkenalkan, nama saya Azzam Baskara Samudra, biasa di panggil Azzam, atau kalian juga boleh panggil saya dengan panggilan yang lain. Saya di sini sebagai guru pengganti untuk Bu Dinar, jadi selama Beliau cuti, kalan akan bertemu dengan saya saat pelajaran Matematika. Apa ada pertanyaan?"Salah seorang murid mengangkat tangannya, lalu bertanya, "boleh minta nomer HP-nya gak Pak?"Yang lainnya ikutan bertanya, "Boleh
Terakhir Diperbarui: 2024-03-04