Share

154. Merebut Dia Dariku

Habiba mengusap keringat di pelipisnya dengan punggung tangan. Hanya itu yang bisa ia lakukan.

"Kembalilah pada Husein. Husein akan tetap mempertahankan egonya yang tidak akan pernah menunjukkan rasa cinta kepadamu sebelum kau terlihat jatuh cinta kepadanya. Menjadi pria yang ditolak sama saja menjatuhkan harga diri. Itulah yang ada di kepala Husein," kata Amir.

Habiba membeku sejenak sebelum akhirnya ia berlalu meninggalkan Amir. Tidak ada lagi kata- kata yang ingin ia sampaikan kepada Amir.

Semuanya sudah jelas. Dan sekarang hatinya malah jadi kacau. Menyesal sekali kenapa baru tahu sekarang kalau sebenarnya Husein menyayanginya. Kenapa ia tidak peka sejak lama? Padahal pengorbanan Husein tidak main- main.

Habiba berjalan di koridor itu sambil memeluk lengannya sendiri. Ia masuk ke lift. Termenung sepanjang lift bergerak turun menatap piala di tangannya.

Ini adalah piala pemberian Husein. Pria itu tetap berusaha menyenangkan hati Habiba di tengah kondisi hatinya yang tidak baik-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tarra
Habiba selama ini terlalu polos masa ga peka sama sekali padahal anak kuliahan tp ga pandai dlm menyadari sikap seseorang
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qansa seperti tau saja kalo dirinya sedang digendong oleh ayahnya.sehingga qansa tidak terbangun sama sekali dari tidurnya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
akhirnya biba mengaku juga kepada husein bahwa qansa adalah anaknya.yang akhirnya membuat husein nekat mengambil qansa dari biba
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status