Share

159. Lima Belas Menit

Habiba berpapasan dengan Husein di lantai dua. Ia membawa sekotak es krim cokelat kesukaan Qansha. Ternyata Husein hobi juga stok es krim di kulkas.

“Dimana Qansha?” tanya Habiba saat berpapasan dengan Husein.

Pria itu melenggang dengan santai. Diamatinya wajah Habiba yang penuh harapan. Kemudian, pundaknya mengedik ringan.

“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu Qansha dimana, dia di rumahmu. Kamu yang membawanya kemari.” Habiba mulai tegang.

Senyuman Husein yang terkesan meledek pun muncul juga. “Cari saja kalau bisa. Aku bahkan akan memberimu hadiah jika kau berhasil menemukannya.

Sial! Lelaki ini malah sengaja mengajak Habiba main petak umpet begini. Husein sedang berusaha mengerjai Habiba dengan cara ini.

“Kamu sembunyikan dia dariku, hm?” tanya Habiba.

Husein berjalan menuju ke sofa, kemudian duduk dengan santai di sana tanpa menanggapi pertanyaan Habiba. Ia menuangkan air dari teko kaca ke gelas lalu meneguknya santai.

Oh ya ampun! Husein benar- benar mencari pasal dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
gak cinta nikah cm status tp kok sekamar seranjang ya..biasane PD pisah kamar ni 2 orang kok gak ya..aneh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status