Beranda / Rumah Tangga / Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin / 163. Ungkapan Sayang Untuk Habiba

Share

163. Ungkapan Sayang Untuk Habiba

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-30 07:09:51

“Sewaktu di rumah Om Husein kemarin, Om Husein membukakan pintu kamar Moty dan meminta Moty supaya keluar sampai ke area kolam renang. Om Husein mengijinkan Qansha mengikuti Moty sampai sana,” jelas Qansha.

Seingat Habiba, Qansha waktu itu disembunyikan oleh Husein supaya Habiba tidak menemukan bungsunya itu. Tapi kenapa kemudian Husein malah seolah sengaja membuat Qansha ditemukan oleh habiba?

Oh sial! Rupanya Husein sengaja melakukan hal itu supaya Habiba mendapat hadiah dari Husein. Hadiah konyol yang Habiba pun tidak terpikir akan mengatakannya waktu itu.

“Jadi, Qansha disembunyikan oleh Om Husein di kamar Moty?” selidik Habiba. “Lalu Om Husein pula yang mengeluarkan Qansha dari sana?”

Qansha mengangguk. Ia ingat dibawa oleh Husein ke kamar Moty. Tak lain sebuah ruangan di dalam bilik lain yang ada di kamar Husein.

“Sekarang, tidurlah!” pnta Habiba.

Qansha memejamkan mata.

Namun, beberapa detik kemudian, Qansha kembali bersuara. “Mom.”

“Tidurlah!”

"Mommy berjanji akan menjel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Desty Erlo
gakkk rela...mumpung si cindy belom di sebtuh jd husein lebih gampang nyerein si cindy jelas² kluraga si cindy yg bikin hancur kluarga husein...sampe² bibah di culik mau di bunuh supaya si cindy bs menikah sm husein...nooooooo
goodnovel comment avatar
Sasa Sasa
aqu gk rela k sangat gk rela
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Jangan biarkan Husein menyentuh Cindy Thor please Walaupun Cindy Istri syahNya tapi Jangan Thor bener2 Jangan Thor Karna Cindy juga yang memisahkan Habiba sama Husein
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   164. Diinterogasi Istri Mantan Suami

    Keantusiasan dan harapan Cindy membuat Husein makin tak tega. Ia menjadi suami paling berdosa dengan menolak ini. Bukankah semua pria akan menyukai pemberian seperti yang Cindy tawarkan? Lalu kenapa Husein masih saja menolaknya."Aku merasa seperti tidak normal. Aku tidak menginginkan apa pun saat ini. Nanti aku akan pikirkan dan cari solusi. Aku minta maaf." Husein mengusap singkat pundak Cindy kemudian berlalu pergi.Cindy terpaku sedih. Begitu cueknya Husein terhadapnya. Hanya sebatas mengelus pundak untuk menghiburnya. Apakah Husein pikir elusan singkat itu mampu menenangkan hati Cindy? Tidak. Sama sekali tidak. Justru Cindy makin sedih karena makin berharap.Sekalian saja Husein bersikap kasar dan memakinya, pasti ia tidak akan memiliki harapan setinggi ini.Cindy kemudian mengikuti Husein ke ruang makan. Mereka sarapan sosis berdua.Sunyi.Suara sendok beradu dengan piring mengisi kesunyian. Sesekali Cindy melirik Husein yang tampak serius memotong sosis. "Aku mau bertemu de

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   165. Mantan oh Mantan

    "Aku hanya akan menganggap kamulah yang menjadi penyebab jika sampai Husein memilih untuk mengejar wanita lain. Tidak akan ada asap jika tidak ada api." Cindy melenggang cepat dengan wajah tak bersahabat. Mungkin Cindy sudah memendam perasaannya itu sejak lama, dan kini terlampiaskan juga. "Habiba, cepatlah!" Husein di depan memanggil. Pria itu sudah berada di dalam lift, menyusul Cindy yang berdiri di sisi Husein.Habiba mempercepat langkah kaki hingga ikut masuk ke lift. Ia berdiri di posisi agak ke depan, tepatnya dekat pintu lift.Husein maju untuk dapat menekan tombol di sisi pintu yang sialnya tombol itu tepat berada di depan Habiba, pria itu memilih angka yang dituju.Habiba sontak memundurkan tubuh melihat Husein yang harus bergerak ke arahnya demi menyentuh tombol. Cindy menahan napas. Tak tahu kenapa, perasaannya selalu saja kacau setiap kali Husein dekat dengan Habiba.Husein juga tidak bermaksud ingin dekat- dekat dengan Habiba, tapi kondisi lah yang membuat jadi begini

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   166. Terbagi Dua

    “Kau jangan lupa atur perawat supaya bisa mengatur makanan untuk Emran, tiga kali dalam sehari. Jangan sampai dia kelaparan dan mati,” titah Husein.“Sandi pintunya bagaimana?” tanya Habiba.“Nanti akan aku suruh dia scan sidik jari supaya bisa masuk melalui sidik jari.” Husein menoleh ke arah dalam ruangan. “Kemana Cindy? Kenapa lama sekali?”“Apakah aku perlu menjemputnya?”Tak lama kemudian, Cindy menyusul keluar.Tatapan Husein menelisik ke arah Cindy. “Lama sekali?”“Aku bicara sedikit pada adikku,” jawab Cindy.“Aku mau antar Habiba ke rumah mama,” pamit Husein yang diangguki dengan pasrah oleh Cindy. "Kalau kau mau tetap di sini untuk berbagi waktu dengan Emran, silakan saja. Aku tidak melarang.""Apa kau tidak mau mengantarku pulang dulu?" tanya Cindy."Kau bisa naik taksi. Arah yang kutuju berlawanan.” Husein melenggang pergi. Habiba merasa sungkan untuk beranjak, mengingat ia akan pergi bersama dengan suaminya Cindy."Aku ijin pergi ke rumah mertuamu. Ini murni untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   167. Keangkuhan

    "Kenapa?" tanya Habiba melihat Husein yang enggan membuka pintu."Kau yakin akan menemui mereka?" tanya Husein menoleh ke arah Habiba."Ya."Husein langsung menekan handle pintu. Ia terkejut melihat sosok wanita kurus kering yang terkapar di lantai. Kepalanya tergeletak di lantai, tangannya menjulur panjang, pecahan gelas berserak. Piring kotor menumpuk di satu tempat, ceceran nasi menambah kotor lantai. Bau apak menyeruak. Jendela tak pernah dibuka sehingga udara tak pernah berganti. Kamar tanpa Ac namun keadaannya selalu tertutup terus. Selimut terseret, suasana kamar benar- benar seperti kapal pecah. Wanita yang tergeletak itu tak lain adalah Amira. Rambutnya gimbal, acak- acakan, ikatnya sudah turun sampai ke ujung rambut namun tidak dibenarkan, bajunya lusuh, ia tampak semakin tua. Husein menghampiri dan langsung meraih tubuh Amira. Ia membantu tubuh kurus itu bangkit dan membawanya ke kasur lesehan. Husein terkesiap menatap wajah Amira yang kini hanya berjarak sejengkal saj

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   168. Tuntutan

    Habiba kali ini menajdi penonton. Ia cukup diam, membiarkan Husein yang bicara. Dan ia cukup salut akan ketegasan Husein yang memberikan pembelaan maksimal terhadapnya. Kenapa Habiba baru menyadari pembelaan Husein sekarang? Coba saja sejak dulu ia sadar bahwa Husein memprioritaskan dirinya, pasti Husein tidak akan menikah dengan Cindy.Ah, penyesalan datangnya selalu belakangan.“Seperti yang ditawarkan Habiba, bahwa dia akan memberikan perawatan kepadaku sampai sembuh, maka itu harus dia tepati. Dia harus mengobatiku dan merawatku, bertanggung jawab samapai aku benar- benar sembuh. Sakitku ini disebabkan olehnya,” ketus Amira. “Semua biaya adalah tanggung jawab Habiba.”Habiba lega. Akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk bertanggung jawab. Jika bukan karena ia menjadi penyebab amira menjadi sakit begini, ia pun tak akan mungkin sudi mengabdi pada wanita zalim ini.Sudah sangat kejam perlakuan Amira terhadapnya, sekarang pun masih bersikap angkuh terhadapnya.Apakah Amir

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   169. Bunyi Yang Jelek

    Husein ingin kembali menjadikan Habiba sebagai istrinya?Ini bukan permintaan yang pertama kalinya. Kemarin Husein sudah sempat mengatakan hal yang sama. Husein meraih tangan Habiba, menggenggamnya erat, mengangkat dagu Habiba lalu menatap mata wanita itu lekat. "Apa yang kau pikirkan? Cindy?" tanya Husein."Aku akan menjadi wanita paling jahat saat menyakiti wanita lain.""Utusanku denganmu masih belum selesai. Bahkan aku belum sempat dipanggil papa oleh Qansha."Habiba terdiam. Jika sudah membicarakan anak- anak, apa yang bisa ia katakan? Ia pun sangat ingin anak- anaknya hidup bersama dengan papa mereka. Tapi kenapa kondisinya begini? Ada Cindy yang menjadi benteng penghalang.Situasi ini sangat sulit."Jangan jadikan aku penjahat hingga menyakiti Cindy," lirih Habiba dengan mata berembun."Dan kau tetap menjadi penjahat untuk anak- anakmu, kau memisahkan ayah dari mereka."Ah, tepat sekali. Perkataan Husein benar."A aku harus menjemput peralatan medis untuk memeriksa dan mengo

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   170. Pertanyaan Cerdas

    Berdosa sekali di posisi ini, benak Habiba malah menertawakan Amira.Eh, tidak. Habiba sebenarnya tidak sedang menertawkaan Amira. Dia hanya sedang ingin tertawa karena tak kuat menahan kelucuan yang terjadi."Akan aku bantu," ucap Habiba mendekati Amira untuk segera membantu memapahnya ke kamar kecil yang ada di luar kamar, melewati dapur.Sialnya, Habiba menciuk aroma busuk yang bersumber dari bunyi beruntun.Buuuuth..Hei, dia berbunyi lagi. Menyebalkan sekali.Habiba membantu Amira jongkok, kemudian menunggu di luar. Setelah selesai membantu Amira, Habiba berlalu pergi membawa peralatannya. ***Habiba melempar tubuhnya ke kasur. Lelah sekali rasanya. Seharian bekerja tanpa henti. Ditambah lagi Amira yang rerus bertingkah hingga membuat Habiba pulang cukup larut.Sekarang, Habiba sudah bisa beristirahat, berusaha membuat tulang raganya rileks. Suara chat masuk bertubi- tubi mengejutkan Habiba. 'Selamat malam.''Jangan merasa lelah meski benar- benar lelah.''Sendal jangan lup

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   171. Menolak Husein

    "Artinya Anda memang bukan ayahku," sambung Qansha dengan suara kesal. "Mana mungkin seorang ayah harus memberikan syarat pada anaknya saat anaknya meminta sesuatu. Anda seperti sedang berbisnis," celetuk Qansha.Habiba tertegun. Anak seusia Qansha yang biasanya kebanyakan lebih berpikir dangkal, tapi Qansha tidak. Bocah itu berbicara seperti orang dewasa.Habiba pun kesulitan memberikan penjelasan."Ya ampun, baiklah. Ini bukan tentang bisnis. Tapi ini tentang rasa cinta. Syarat untukmu juga tentang cinta," sahut Husein dengan nada bujukan. Qansha menelan dengan mata membulat."Syarat yang aku berikan yaitu supaya kau memanggilku papa. Aku adalah papamu," ucap Husein. "Kalau begitu ambil saja Moty untukmu." Qansha melepaskan Moty dan berlari masuk kamar.Habiba ingin mengejar, namun urung. Ia menatap layar ponsel dan melanjutkan pembicaraan, "Maaf. Qansha belum siap untuk memahami keadaan ini.""Kau harus bertanggung jawab atas keadaan ini. Qansha menolakku karena kau menjauhkan di

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   335. Akhir Dari Segalanya

    Husein menyentil ujung dagu Habiba. "Aku mencintaimu.""Jangan terus- terusan ucapkan kalimat itu, aku bisa terharu. Lihatlah air hidungku meleleh jadinya." Husein mengernyit. "Air mata, sayang. Kenapa jadi air hidung?""He hee...""Aku boleh menciummu?" bisik Husein."Jangan nakal. Ini di tempat umum, bukan di kamar.""Ini masih terlalu pagi, belum ada yang bangun." Husein mengecup singkat bibir Habiba."Cie cieeee....."Husein dan Habiba serentak menoleh ke sumber suara. Ada Qasam dan Qansha yang berdiri di ambang pintu. "Papa cium mama nih yeee..." Qasam terkekeh.Habiba membelalak kaget. Bukan kaget karena Qasam meledeknya, tapi kaget karena Qasam menggendong Wafa. Sedangkan Qansha memegangi kaki Wafa yang masih mengenakan piyama tidur lengkap dengan pampers tebal yang isinya sudah sangat berat dengan air kecil."Ya ampun. Qasam, jangan gendong Wafa. Nanti bisa jatuh. Kamu belum saatnya menggendong dia, Nak." Habiba menghambur dan mengambil alih tubuh Wafa dari gendongan Qasam.

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   334. Selamat Dari Ancaman

    Habiba tak bisa tidur. Malam itu sampai jam lima pagi, ia terjaga. Pikirannya menerawang pada kejadian yang baru saja dia saksikan. Ia berharap tidak akan terjadi apa pun pada Husein, dan tentu saja pada Amir juga. Jika sampai drama penahanan terjadi lagi pada Husein, Habiba tak tahu lagi harus berbuat apa. “Habiba!” Habiba terkejut mendengar suara yang memanggilnya. Suara Tomy.Habiba yang tengah duduk di kasur itu pun menghambur keluar kamar.“Mas Tomy!” Habiba menghampiri Timy yang berdiri di tengah- tengah ruang tamu. “Ada apa pagi buta begini Mas Tomy ke sini?”“Aku mendengar Irzan meninggal, kena tembak. Husein sedang mengurus masalah ini di kantor polisi. Maksudnya, kena tembak kenapa?” Tomy bingung.“Mas Tomy dapat kabar dari siapa?” “Dari polisi yang meneleponku dan menanyakan beberapa hal terkait Irzan, aku dianggap sebagai teman dekat yang mungkin mengetahui sesuatu tentang Irzan. Katanya, Husein yang melaporkan kematiannya. Aku ke sini karena ingin tahu hal ini. Ak

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   333. Dia Mati

    "Tidak!" Habiba menjerit keras sekali. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Tangisnya pecah. Bruk. Tubuh yang tertembak itu terjatuh dan ambruk ke tanah. Tembakan tepat mengenai sasaran. Habiba ambruk menjatuhkan lutut ke tanah sambil sesenggukan."Mama!" Qasam berlari mendekat pada Habiba. Cepat Habiba membuka wajah dan memeluk Qasam erat. "Papamu, Nak!""Itu papa, Ma!" Qasam menunjuk Husein. “Jangan lihat!” Habiba memaksa wajah Qasam supaya menatap ke arahnya, jangan melihat Husein.“Ayo kita mendekat pada papa, Ma!” rengek Qasam.Pelan, kepala Habiba menoleh ke arah Husein meski ia tak sanggup bila harus menyaksikan suaminya terkapar bersimbah darah. Loh, kok Husein masih berdiri tegap? Pria itu dalam keadaan baik- baik saja. Dan saat Habiba menoleh pada Irzan, justru ia melihat tubuh Irzan tergeletak di tanah bersimbah darah. Dari punggung pria itu mengeluarkan darah segar. Senjata api di tangannya terlepas.Habiba menutup mata Qasam dengan telapak tangannya. Qas

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   332. Tembakan

    "Lepaskan dia!" seru Husein."Ya, tentu aku akan melepaskan anakmu ini. Asalkan kau bersedia mati di tanganku. Tak peduli setelah itu aku akan masuk penjara, yang jelas kau harus mati. Aku dendam padamu. Aku muak padamu. Biarkan semua orang mengataiku kejam, yang penting aku puas. Ha ha haaa..."Setan apa yang merasukinya. Loh itu kan lirik lagu. Kok Husein malah nyanyi? Entah kenapa lagu itu main templok saja di otaknya. Irzan yang dulu terlihat kalem, kini berubah seperti kerasukan setan hanya karena keinginannya untuk bisa hidup bersama dengan orang yang dia cintai tidak terwujud. Otaknya seperti sudah geser satu ons. Jika disebut sebagai orang baik, jelas Irzan dulu adalah orang baik. Dia selalu melakukan hal- hal baik pada semua orang. Tapi saat dia merasa patah hati, dia berubah menjadi sosok yang berbeda. yang isi di hatinya hanyalah merasa tersakiti. Harapannya dipatahkan berkali- kali."Kau sudah gila. Apa kau pikir Habiba akan bersedia menikah dan hidup bersamamu setel

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   331. Terancam Oleh Irzan

    "Setiap melakukan kesalahan, kau selalu bersembunyi. Begini cara seorang pengecut, hm?" Husein melangkah maju.Irzan melangkah mundur. "Setelah kau berusaha melecehkan istriku, maka aku tidak akan mengampunimu. Kau sudah menginjak- injak marwahku." Husein mencengkeram lengan Irzan, namun dengan gesit Irzan menangkisnya. Segera Irzan melayangkan tinju, namun dengan cepat Husein mengelak, matanya dengan mudah menangkap gerakan lawan hingga tendangan Irzan hanya mengenai udara.Irzan kembali melayangkan serangan tinju namun kalah cepat dengan gerakan tangan Husein yang dengan cepat menangkap lengan Irzan dan memelintirnya ke belakang. "Aku tidak bisa melupakan Habiba," ucap Irzan dengan suara terbata menahan sakit di tangan yang dipelintir."Itu karena obsesimu yang terlalu tinggi. Kau telah merusak moralmu sendiri dengan hal ini. Jika kau menjalani kehidupan lain, tanpa harus terus- terusan mengenang Habiba, tentu kau tidak akan terus kepikiran dia.""Sudah sejak lama aku mengharapkan

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   330. Bertemu Irzan si Pengkhianat

    "Paman itu siapa, Pa?" tanya Qansha menatap Panjul dengan tatapan heran."Namanya Paman Panjul," jawab Husein."Jelek sekali namanya," ceplos Qansha sekenanya, membuat semua orang tertawa."Jelek- jelek tapi orangnya tampan," sahut Panjul berusaha menyikapi dengan manis."Iya tampan. Cocok sama tante Inez." Qasam menyahuti.Muka Inez mendadak memerah. Malu."Mm.. rasanya aku tidak nyaman di sini. Bagaimana kalau aku ajak adikmu ke meja lain?" tanya Panjul meminta ijin pada Husein."Oh, bukankah gerak- gerik kalian justru akan terpantau olehku saat kalian bersamaku? kalau kau membawa adikku pergi, apa kau menjamin bahwa kau bisa menjaganya?”“Aku jamin, aku yang membawanya, tentu aku bertanggung jawab atas dia,” jawab Panjul meyakinkan.Padahal Husein hanya berseloroh saja, namun Panjul menanggapi dengan serius. Husein tertawa kemudian mengangguk. “Baiklah, bawalah adikku bersamamu. Tapi kau akan berhadapan denganku jika kau macam- macam padanya," tegas Husein. "Ya, aku tahu siapa

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   329. Jodoh Untuk Adik

    Setelah itu, ustaz Adi Hifayah mendapatkan kesempatan untuk memberikan tausiah.“Sebuah kehormatan besar saya bisa berada di sini. Dan di sini saya selaku penceramah, pembimbing, dan orang tua bagi Shaka El Qasam, ingin menyampaikan sedikit hal tentang besarnya peranan anak laki- laki bagi keluarga. Dia akan bertanggung jawab merawat orang tua ketika orang tuanya sudah berumur. Menanggung nafkah orang tuanya ketika orang tua sudah berusia lanjut. Dia juga menjadi pelindung bagi istri, adik perempuan dan kakaknya.”“Laki- laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Tuhan melebihkan kondisi fisik lelaki dari wanita. Dan di sini, ada banyak anak laki- laki yang akan menjadi generasi penerus bangsa, menjadi pemimpin negeri ini, demikian juga Qasa yang akan menjadi calon penerus negeri ini. jadilah sosok yang bertaqwa, beriman dan tangguh.”Ustaz Adi menelan saliva. “Baiklah, mari kita berdoa, tundukkan kepala. Semoga Nak Qasam menjadi anak yang berbakti dan bermanfaat

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   328. Jangan Buli Lagi

    Tak disangka, Qasam yang dulu terlihat penakut, pendiam dan tak banyak tingkah, kini terlihat gagah berani melangkah maju tanpa rasa gentar. Di hadapan banyak orang, di hadapan para gurunya, serta di hadapan teman- temannya yang sering membuly nya sebagai anak aneh, ia tampak penuh percaya diri."Qasam, kau tahu kenapa mama dan papamu bangga terhadapmu?" tanya Irfan Sadim sambil memegang pundak Qasam yang sudah berdiri di sisinya."Karena aku anak yang pintar," jawab Qasam lantang, menggunakan mikrofon yang diberikan oleh Irfan Sadim."Benar. Dan satu lagi, kau pemberani."Qasam tersenyum bangga."Dulu, ketika Om Irfan masih seusiamu, Om punya cita- cita sebagai pemain sepak bola. Om berasal dari keluarga sederhana yang untuk makan pun sulit, bagaimana Om bisa menjadi pesepak bola?""Om bermimpi, terus bermimpi. Om mengumpulkan uang jajan yang sedikit demi sedikit. Tak Lain uang logam. Rela tidak jajan demi mengumpulkan uang untuk membeli sepatu bila. Dan akhirnya, siapa sangka uang

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   327. Pertunjukkan

    "Kalau begitu Qasam sudah bisa dibawa ke acara itu?" tanya Qasam penuh percaya diri."Tentu sudah bisa. Kita semua sudah siap, bukan?" jawab Husein."Kalau Qansha bagaimana, Pa? Sudah cantik?" Qansha memutar badannya. Memperlihatkan pakaian mengembang warna kuning yang dia kenakan. Rambutnya diikat satu. Make up di wajahnya minimalis. Sendal putih hak tinggi melapisi kakinya. "Beautiful. Perfect!" Husein tersenyum menatap putrinya. "Yeey!" Qansha menjingkrak. "Yang ini bagaimana? Apakah sudah kelihatan cantik?" Habiba mengayunkan Wafa di gendongannya."Seperti mamanya," sahut Husein sekenanya. Habiba pura- pura sebal melihat tingkah suaminya. Berakhir dengan hidung yang dijepit oleh Husein.Fara berdiri di pintu menatap keluarga yang sudah siap dengan pakaian serba bagus. Ia gigit jari. Kepingin ikutan."Mbak Fara, jaga rumah ya!" pesan Habiba."Iya." Fara mengangguk pasrah. Membayangkan pesta besar, isi kepalanya mendadak ambyar. "Ya sudah, kita berangkat sekarang! Let's go!" Hu

DMCA.com Protection Status