Share

152. Meyakinkan Habiba

Husein mengulas senyum sinis. "Lalu apa maumu sekarang? Kau suruh aku mengemis pada Habiba dan menjatuhkan harga diriku dengan mempertanyakan siapa ayahnya Qansha, begitu?"

"Kau suruh aku memasang muka penuh harapan kepadanya? Tidak, Amir. Aku sudah sangat mengenal Habiba," sambung Husein.

"Habiba tidak pernah mencintaiku sejak dulu. Habiba selalu melihatku sebagai lelaki yang tidak ada apa- apanya di matanya. Dia membenciku." Husein berapi- api.

"Turunkan sedikit saja egomu itu, Husien,” ucap Amir antusias.

"Aku tidak peduli. Sekalipun Qansha benar anakku. Aku tidak peduli," tegas Husein datar.

"Kau yakin tidak peduli? Kau yakin tidak akan menyesal?"

"Tidak," tegas Husein makin jelas. "Kalau benar Qansha adalah anakku, Habiba tidak pernah menginginkan aku mengetahuinya. Dia sengaja sembunyikan ini dariku karena dia tidak sudi aku menjadi ayahnya. Jika dia bersedia aku mengakuinya, maka sudah sejak lama dia datang padaku dan mengatakan semua bukan?"

"Tapi ini tidak, dia malah sembunyi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Krista April
aku senang dngar Amir berani mnjlaskan pengobarnan Husein untuk biba semoga terketuk pintu hati biba kembali pada Husein mrka kn punya anak Sling mncntai cuma keslhan phaman aja yang membuat mrka berpisah serta oleh orang tuanya Husein jhat SMA biba
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
trs knp tetep nikah ma si Cindy hayo loo
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
sibiba egois !! terlalu egois akhirnya anaknya yg jadi korban bully ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status