Share

21. Gunjingan

"Mbak Tami marah ya ke aku? Aku ada salah?" tanya Lova.

Akhir-akhir ini Khatami seperti menghindari Lova. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di lantai atas.

"Tidak." Khatami menangkup sebelah pipi Lova. "Aku kan tidak boleh membuat keributan. Jadi aku di kamar saja."

"Apa harus sampai seperti itu, Mbak?"

Khatami tertawa. "Kayaknya iya. Para pekerja di sini juga setuju kalau aku yang sering bikin masalah lebih dulu."

"Terus sekarang Mbak mau ke mana? Mbak belum sembuh benar."

Khatami menyerahkan tasnya kepada Weni untuk dia simpan di dalam mobil. "Aku mau ke florist. Aku mau mengambil alih lagi kepengurusannya. Daridapa diam saja."

"Oh."

"Aku pergi dulu ya."

Lova mengangguk. Dia tetap merasa ada yang janggal. Senyum Khatami tidak lepas lagi. Seperti ada beban besar yang dia pikirkan. Apa pun itu, Lova berdoa semoga urusan Khatami selalu dimudahkan.

Sorenya, Lova tiba-tiba ingin makan martabak manis. Di dalam benaknya, makanan berbahan tepung terigu itu terus berputar-putar. Lova ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status