Share

24. Perkara Tahu

"Saya akan mencarinya," ucap Ardhan.

Lova segera menutup pintu kulkas. "Tidak usah, Mas. Sudah malam. Dan lagi, Mas Ardhan belum tidur. Aku takut Mas Ardhan pusing atau bagaimana."

"Tapi kamu sangat menginginkannya kan?"

Lova menggeleng. "Tidak juga. Tidak selamanya ngidam harus selalu dituruti, apalagi yang memberatkan. Tidak akan berpengaruh juga ke bayinya."

"Kamu yakin?" tanya Ardhan memastikan.

Ardhan memang sudah mengantuk. Jika Lova sangat menginginkan tahu sumedang itu, Ardhan harus mencarinya sendiri. Sangat tidak bijak kalau dia membangunkan Pak Agus sopirnya.

Lova tersenyum meyakinkan. Namun, ini bukan soal bayi yang akan ngeces jika ngidamnya tidak dituruti. Saat Lova naik ke tempat tidur dan mulai memejamkan mata, Lova bisa melihat tahu-tahu itu. Rasa gurihnya bahkan menyentuh lidah Lova.

Semakin kuat Lova menolak, keinginannya makan tahu justru semakin kuat. "Kenapa aku seperti ini?" Lova berguling ke kiri dan kanan ranjang. Dia frustrasi. "Jangan tahu sumedang! Aku haru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status