Share

Bab 80

Aku menutup mulutku yang berseru dengan salah ucap. Tentu saja kata-kataku membuat Bu Rahmi mendelikkan mata tidak suka.

"Sini, Bu saya bantuin," ucapku mengulurkan tangan.

"Tidak usah, saya bisa sendiri. Orang saya tidak apa-apa, kok," jawab Bu Rahmi dengan sewot.

Aku dan Mas Raffi pun hanya melihat tanpa membantunya. Bu Rahmi bangun dan naik dengan keadaan baju daster yang sudah basah dan sedikit ada yang sobek di bagian bawahnya.

"Ibu, tidak apa-apa?" tanya suamiku.

Bukannya menjawab, wanita seumuran Ibu itu malah cepat-cepat pergi dengan mengentakkan kakinya.

Mas Raffi menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Bu Rahmi yang seperti anak kecil. Kami pun kembali melanjutkan perjalanan hingga akhirnya tiba di rumah.

Mas Raffi langsung mandi dengan air hangat yang sudah disiapkan Ibu. Aku pun melakukan hal yang sama, setelah suamiku itu selesai dengan ritual mandinya.

"Makasih, Ibuku Sayang, sudah dimasakin air panas. Jadi tidak kedinginan, deh," ujarku setelah keluar dari kamar m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status