Share

Bab 84

Pukul lima sore, aku pergi ke toko yang menyediakan alat-alat lukis. Membeli cat tube, cat pilox, lengkap dengan beberapa kuas kecil serta tempat catnya.

"Sudah, ya, kita pulang?"

"Bentar Tante, Cici mau makan itu." Telunjuk Citra mengarah pada makanan gula-gula yang tidak jauh dari toko.

Meskipun lelah, aku mengabulkan keinginan Citra. Memesan gula-gula, sembari duduk di kursi panjang yang berada di depan toko.

"Raya?"

Aku mendongak melihat orang yang memanggil namaku.

"Arga?"

"Hai, Ra. Sedang apa?" tanyanya.

"Ini, sedang nunggu arumanis," kataku

"Emh, Ra. Bisa bicara sebentar, gak?"

Aku mengerutkan kening. Sebenarnya aku sudah tidak mau lagi berhubung dengan dia. Aku takut, nanti akan terjadi salah paham.

"Maaf, Ga. Tidak bisa. Aku harus pulang."

"Sebentar, saja. Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu. Ini ada kaitannya dengan wanita masa lalu suamimu."

Aku melihat wajah Arga tanpa berkedip. Apa yang dia tahu tentang suamiku?

"Sebentar saja, ini untuk yang terakhir kali," ujarny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
sebener nya klo kmu paham kmu buka hp mu dn kmu rekam omongan Arga biar g jadi salah paham karena kmu ketemu mantan pacar mu .walaupun itu d ruangan umum tapi bisa timbul salah faham begini ...
goodnovel comment avatar
Anuar Ibrahim Anua
hairan aku,,, Kok mahu berkata sekejap harusnya kecafe...tidak bolehkah disitu saja ngomong nya...buat fitnah aje lo Raya...
goodnovel comment avatar
carsun18106
raya harus jelasin lah dan raffi harus mau dengerin, itu namanya suami istri, gangguan dan ujian akan selalu ada, tinggal gmn menyikapinya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status