Share

Bab 83

Delapan jam perjalanan membuatku sangat kelelahan. Sudah beberapa kali aku tertidur di dalam mobil membiarkan Mas Raffi seorang diri.

Sekarang, mobil sudah membawa kami masuk ke perumahan di mana kami tinggal. Bangunan besar dengan cat warna kuning keemasan sudah menyambutku dan Mas Raffi.

"Alhamdulillah, kita sampai. Turun, Sayang." Mas Raffi memberikan instruksi.

"Bentar, Mas. Pegal!" ujarku menggeliat menarik tangan ke atas.

Mas Raffi terkekeh pelan. "Kamu yang hanya duduk saja pegal, apalagi aku yang nyetir? Pokoknya nanti pijitin."

"Ah, gak mau. Aku juga kelelahan ini." Aku merengut dengan kepala kusandarkan pada dashboard.

Suara teriakan anak kecil membuatku mengangkat kepala. Ternyata Citra sudah berdiri di teras seraya bertepuk tangan.

Dia terus memanggil-manggilku dengan suara khasnya. Bukannya segera turun, Mas Raffi malah menyalakan mobil dan memundurkannya seperti akan pergi kembali. Tentu saja, hal itu membuat Citra berteriak histeris seraya mengejar kami.

"Jahat, de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status