Share

Bab 89

Di dalam kamar, aku terus bercermin seraya mengusap-usap perutku yang masih rata. Sungguh, aku tidak menyangka jika ada kehidupan di dalam sana. Aku juga tidak mengira akan diberikan kebahagiaan ini dengan begitu cepat.

Seperti orang gila, aku terus senyam-senyum sendiri seraya mengangkat kaus yang aku pakai, memperhatikan perut yang belum menunjukkan ada bayi di dalam sana.

Setelah puas bercermin, aku mengambil ponsel, mencari kontak dengan nama 'Mbak Kinanti'. Setelah dapat, aku langsung menghubunginya.

"Assalamualaikum." Suara dari seberang sana.

"Waalaikumsalam, Mbak. Mbak Kinan, ini Raya. Hari ini Mbak sibuk, gak?" tanyaku kepada kakak perempuan suamiku itu.

"Hai, Ra. Emm ... enggak, sih. Biasa saja. Memangnya kenapa?"

"Tidak ada apa-apa, mau ketemu saja. Aku mau konsultasi. Kira-kira, bisa tidak, ya?"

Mbak Kinanti diam sejenak. Sepertinya ia tengah sarapan. Terdengar dia seperti tengah mengunyah sesuatu.

"Bisa, Ra. Kalau mau cepat, kamu datang saja sekarang ke rumah sakit. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status