Share

Bab 97

"Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim," ucapku seraya menjauhkan benda tajam itu dariku.

Aku sangat terkejut saat tidak sengaja pisau itu melukai jariku hingga berdarah.

Bi Marni yang melihatku, ia berseru kaget dan langsung menghampiriku. Ia menghentikan darah dengan menempelkan tisu pada luka yang tidak seberapa besar.

"Mbak Raya, tidak apa-apa?" tanyanya dengan khawatir.

"Aku tidak apa-apa, Bi. Terima kasih," ucapku.

"Lho, Raya kenapa?"

Mama datang dan langsung menghampiriku yang sudah berkeringat dingin karena melihat darah dari jari. Ini tidak begitu sakit, tapi mampu menyadarkanku, betapa bodohnya diri ini jika tadi aku sampai menancapkan pisau itu ke perut.

Aku hampir dikuasai setan. Aku hampir hilang kendali. Namun, Allah masih menyelamatkanku dengan cara yang ringan dan sederhana.

"Ini, Bu, kena pisau," ujar Bi Marni menjawab pertanyaan Mama.

"Pisau? Siapa yang kena pisau?"

Aku menoleh ke arah sumber suara. Ternyata Mas Raffi yang baru saja turun dari kamar. Ia su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mungkin papa nya Raffi langsung cerita k mama nya raffi waktu kmu cerita mengenai tanda lahir itu .karena kmu g tuntas cerita k papa nya rapi jadi dia kmu yg ketakutan anak nya nanti kaya Raffi ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status