Share

Bab 103

"Ya Allah, Mbak Raya kenapa?" Bi Marni langsung berlari ke arahku dan membantuku masuk ke dalam rumah.

Setelah sampai di rumah, aku duduk di sofa ruang tamu. Menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan.

"Ini, Mbak diminum airnya," ujar Bibi memberikanku satu gelas air.

Aku mengambil air itu dan meneguknya sedikit.

Melihatku meringis, Mama dan Mas Raffi langsung menghampiriku dengan tergesa.

"Kamu kontraksi?" tanya Mama mengusap perutku.

"Iya ... eh, tapi, kok enggak lagi, ya?" ujarku meraba-raba perut yang tadi terasa melilit.

Mama dan Mas Raffi menatapku dengan bingung. Suamiku duduk di sampingku dengan tangan tidak lepas dari perutku yang besar.

"Kamu ini gimana, tadi Bibi bilang kamu kontraksi, tapi enggak lagi. Yang bener yang mana?" Mas Raffi yang wajahnya panik, mulai bersuara.

"Iya, Mas. Tadi waktu di depan, perutku sakit, kok. Tapi, sekarang enggak lagi. Kok, aneh ya, Ma?"

Mama yang melihatku kebingungan, malah tersenyum kecil seraya melipat kedua tangannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status