Share

Bab 109

"Mas, Mama nyuruh kita punya anak lagi."

Mas Raffi langsung menatapku dengan kedua alis yang terangkat.

"Masa?" tanyanya. "Mama yang nyuruh, apa kamu yang mau? Hem ...."

"Mama, Mas. Ih, kamu mah suka curigaan gitu." Aku mengusap wajah Mas Raffi yang dengan sengaja menggodaku seraya menaikturunkan alisnya.

Dia tergelak. Tawanya pecah melihatku cemberut.

"Padahal, ya, Mas. Aku masih mau main sama Rayyan. Kan, usia dia sekarang ini, gak akan terulang lagi. Tapi ...." Aku menatap suamiku seraya menjeda ucapan.

"Rayyan lebih banyak dengan Mama?" tebaknya tidak meleset.

Aku tidak berani mengangguk atau menggeleng. Aku justru beranjak darinya, lalu duduk di sofa panjang yang ada di dekat jendela.

Tangan ini memainkan gorden warna hitam yang menjuntai pada sandaran sofa, seraya pandangan keluar melihat mobil yang berjejer rapi di sana.

Kantor Mas Raffi sudah direnovasi. Ruangannya tidak sesempit saat pertama aku datang. Sekarang lebih luas, lebih rapi dan lebih privat.

"Kamu cemburu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
carsun18106
anak sebisa mungkin full sama ibunya, apalagi msh balita, bukan soal nenek sayang sama cucu, justru klo sayang, hrsny ibunya sendiri yg merawat dan mengurus anaknya, kasihan nanti ikatan sama ibu jd kurang, perkembangan anak pun ga optimal, jd nenek jgn egois lah, ingin yg terbaik buat anak cucu kan
goodnovel comment avatar
carsun18106
menurut saya, mamanya raffi ini kurang bijak dan egois sbg ortu, anak klo sdh berumah tangga, hrs pisah sebaik apapun mertua, biar membangun keluarganya sendiri, anak2 mereka ya tanggung jawab ortunya, justru dgn melarang pindah, ngurus cucu full, malah ngga mendidik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status