Share

Bab 114

"Tadi siang Mama pergi ke rumah Kinara. Anak itu. Gak ada angin gak ada ujan, bilang kalau Mama ini pilih kasih. Katanya Mama lebih sayang pada cucu laki-laki dibandingkan cucu perempuan."

Embusan napas Mama terdengar berat. Tangannya tak henti memijit kaki Papa yang ada di pangkuannya.

Setelah tadi pergi jalan-jalan sebentar, sekarang kami sedang bersantai di ruang tengah seraya mengobrol dan menikmati martabak yang aku dan Mas Raffi beli.

Meskipun Mama masih mendiamkanku, tapi aku tetap ikut berbaur bersama mereka. Jika aku mengurung diri, takutnya Mama semakin menganggapku ibu yang tidak becus mengurus anak.

Apalagi sekarang Rayyan masih bermain, meskipun hanya duduk enggan berdiri.

"Pilih kasih gimana?" tanya Papa kemudian.

"Iya, Pah. Dia bilang kita sebagai nenek dan kakek, pilih kasih. Mentang-mentang ada Rayyan, katanya. Padahal, kan bukan begitu. Mama lebih fokus pada Rayyan, karena dia yang ada di sini. Kalau yang ada di sini anaknya Kinara atau Kinanti, ya Mama pasti ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
lanjut baca pake bonus ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status