Share

Bab 121

"Oh, sorry. Aku ganggu, ya?"

Rupanya Mbak Kinara. Dia terlihat kikuk saat melihatku dan Mas Raffi seperti yang akan berpelukan.

"Enggak, Mbak. Enggak ganggu, kok. Ada apa?" Aku balik bertanya seraya bersikap biasa.

"Itu, disuruh Papa untuk turun. Ini masih siang, udah mau mesra-mesraan aja kalian ini. Mentang-mentang anaknya enggak rewel dan lebih deket sama Mama dibanding ibunya," cetus Mbak Kinara lagi.

Aku tersenyum hambar menanggapi ucapan kakak iparku yang diakhir kalimatnya terkekeh geli.

Aku tahu dia becanda, tapi rasanya tak biasa. Seperti menyindirku karena tidak sedekat Mama dengan Rayyan.

Tanpa bicara lagi, aku mengekor di belakang Mbak Kinara. Satu per satu anak tangga aku lewati tanpa bersua dengan kakak suamiku itu.

Entah kenapa, dia seperti memberi jarak denganku. Terlebih, setelah pesan yang pernah dia kirim mengenai kecemburuannya pada putraku.

"Raffi mana?" tanya Mama saat kami sampai di ruang tengah.

Ternyata Mama menyuruh kami turun untuk makan. Terlihat ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Nur dewi fitroni
ya begitulah Raya , hidup seatap sama mertua , dekat bau t*i , jauh bau wangi , ipar saling iri , bikin kepikiran mulu , langsung diambil hati buat yg overthinking kayak kita , cari kegiatan aja udah , cobak agak cuek jg sama suami , biar merasa sedikit kehilangan
goodnovel comment avatar
Zubaidah Zubaidah
aku masih kecewa sama Raffi
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
Nah loh...Raya ...menerima kamu apa adanya Raffi...jangan lupa lah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status