Share

Bab 120

Usai maghrib, anak-anak Mama datang beserta keluarga kecilnya. Keempat saudara Mas Raffi tengah duduk melingkar seraya menikmati kacang serta jagung rebus yang tadi dimasak Bibi.

Aku yang baru saja menyelesaikan salat maghrib, langsung saja bergabung bersama mereka setelah menyapa semua kakak iparku.

"Aku kira ini semua bawa kamu, Ra. Baru saja mau protes, kenapa enggak bawa kelomang lagi dari sana? Eh, Mama bilang kalau jagung manis ini Pak Tarmin yang bawa dari kampung," ujar Mas Raffa, seraya mengunyah jagung rebus yang ada di tangannya.

"Enggak, Mas. Kalau aku yang pulang kampung, bisa lama di sana. Satu hari enggak cukup buat bernostalgia di kampung halaman." Aku menjawab dengan diakhiri dengan kekehan pelan.

"Nostalgia? Kok, jadi inget Dokter Arga, ya? Canda, Ra ...," ujar Mbak Kinanti, yang langsung aku balas dengan bibir yang mengerucut.

Suasana semakin hangat karena mereka membicarakan mantan pacarku, yang kini jadi teman sejawat mereka.

Bukan Arga yang jadi pembahasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
gak inget waktu dulu ya si Raffi itu
goodnovel comment avatar
Ernoth
s raffi kenapadah ? kesambet ? d tinggal raya baru nyaho loh
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
jangan jangan Raffi berubah karena ada di kedelai hitam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status