Share

Bab 125

"Benar, kamu hanya lelah bekerja, Mas? Apa ada faktor lain yang membuatmu menjadi dingin padaku?"

Seperti orang gila, aku bicara sendiri seraya menatap pantulan wajah diri dari cermin.

Aku belum menemukan jawaban dari pertanyaan yang bersarang di benakku mengenai Mas Raffi.

Kenapa sekarang sikapnya seperti itu?

Ada apa?

Aku mengingat-ingat kembali beberapa hari ke belakang, mencari kesalahan apa yang aku buat hingga Mas Raffi marah?

Namun, tidak ada. Aku tidak membuat kesalahan fatal, yang menimbulkan kemarahan Mas Raffi. Aku juga tidak pernah menyentuh barang apa pun yang berkaitan dengan pekerjaan dia. Tapi, kenapa dia seperti enggan bicara padaku?

"Assalamualaikum."

Pandanganku langsung tertuju pada daun pintu yang dibuka dari luar.

"Waalaikumsalam," ucapku menjawab salamnya.

"Sudah salat?" Pertanyaan pertama yang Mas Raffi berikan untukku.

Anggukkan kepala adalah jawaban yang kuberi, tapi tidak bicara. Mata ini terus saja mengikuti tubuhnya pergi, hingga akhirnya berhent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status