Share

Bab 129

Terpaksa?

Benarkah Mama terpaksa menerimaku hanya demi anaknya bisa mendapatkan jodoh?

Tapi ....

"Aw!" Aku memekik seraya meringis saat kurasakan lutut ini menghantam sesuatu.

"Kamu melamun?" ujar seseorang di depanku.

Seraya mengumpulkan ingatan yang berceceran karena teringat ucapan wanita di restoran tadi, aku mendongak melihat pria yang tengah duduk santai di depan mobilnya. Tepat di depan restoran Mama.

Reyhan, dengan santainya dia menatapku seraya menaikan satu alis.

"Tidak," kataku, "siapa yang melamun?"

"Jalan, tuh melek, Raya. Kalau nggak melamun, tidak mungkin kamu tidak melihat mobil sebesar ini di depanmu? Apa tadi ada masalah di dalam?" ujar Reyhan lagi diakhiri dengan pertanyaan.

Aku menggelengkan kepala. Meskipun iya, di dalam restoran ada sedikit masalah. Namun, bukan masalah pekerjaan. Melainkan masalah dalam pikiranku yang masih terngiang akan kata-kata yang Malika ucapkan tadi.

Iya, Malika. Wanita itulah yang tadi sudah membuat perasaanku tak tenang. Dia yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
mertua membingungkan
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
bawa mata lembu harus nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status