Share

Bab 132

"Emh ...."

"Mama, aku mau pulang. Ngantuk."

Lagi-lagi Mbak Kinanti menggantung ucapannya. Ia menoleh melihat putrinya yang bicara seraya menekuk wajah.

Gadis sepuluh tahun itu merangkak menghampiri ibunya, lalu menjatuhkan kepala di pangkuan Mbak Kinanti.

Melihat kakak sepupunya melakukan itu, Rayyan putraku pun mengikutinya. Dia tidur di pangkuanku, dengan mata tetap melihat pada Safiyah, putri Mbak Kinanti.

"Terusin, Mbak," kataku kemudian.

"Kayaknya enggak sekarang, Ra. Aku harus bawa Fiya pulang. Kasihan, dia sudah ingin tidur."

"Tidur di sini saja," kataku lagi, mencegahnya pergi karena penasaran dengan sesuatu yang ingin dibicarakan Mbak Kinanti.

"Lain kali saja, ya? Aku pulang sekarang," ujar Mbak Kinanti. "Bangun, Sayang. Kita pamit dulu sama Oma dan Opa."

Mbak Kinanti dan putrinya keluar dari ruang bermain. Aku pun menyusul mereka bersama Rayyan yang berada dalam gendongan.

Saat kami keluar, ternyata sudah tidak ada Malika bersama Mama dan Papa. Mungkin dia pulang, karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
thor jangan sampe rafi selingkuh,raya mencintaix apa adax walaupun mukax hitam...
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
jangan bilang kalau raffi lagi jatuh cinta lagi kepada perempuan lain, ya thor... atau selingkuh misalnya, gak rela pokoknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status