Share

Bab 140

"Ayo, bantu angkat!"

"Bawa ke kamar Mama aja dulu!"

Mama dan Papa saling bersahutan seraya menghampiri Mbak Syahida yang tergeletak tak berdaya.

Entahlah gimana mulanya hingga Mbak Syahida pingsan. Padahal, sebelumnya dia baik-baik saja.

Mungkinkah dia lelah memikirkan Syakila?

"Ra, ambilkan minum!" titah Mama padaku.

Aku yang tadi hendak ikut ke kamar Mama, langsung putar balik pergi ke dapur.

Bi Marni yang sejak tadi di belakang, langsung menghampiri menanyakan apa yang terjadi. Dengan tangan sibuk menuangkan air ke dalam gelas, aku menceritakan yang terjadi pada Bibi.

"Ya Allah ... kasihan Mbak Ida," ujar Bi Marni seraya mengusap dada.

Satu gelas air putih sudah di tangan, dan aku bawa ke kamar di mana Mbak Syahida berada.

Di sana, Mas Daffa tengah memeriksa keadaan istrinya yang masih menutup mata. Di samping sebelah kanan, Syakila menangis mengkhawatirkan ibunya yang tidak sadarkan diri.

"Gimana, Daf?" tanya Papa, pada putra sulungnya.

"Pingsan, Pah. Ida shock dan kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nur dewi fitroni
semoga Raffi gak neko neko dibelakang bininya .... aku respect banget sama keluarga nya si Papa , dr anak yg seperti Raffi , lalu menantu seperti Syahida , tp semua keluarga penerimaannya baik , bener bener orang tua yg luar biasa
goodnovel comment avatar
maria jo
makasi thor..tiap hari klo bisa update 2 chapter..suka bgt sih ama novel ini ...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status