Share

Bab 141

Hidangan di atas meja sudah tidak tersisa. Namun, kami belum mau beranjak pergi dari tempat ini. Bukannya pulang, kami malah mengganti menu makanan.

"Mau rasa cokelat atau durian?" tanya Mas Raffi, menunjuk gambar es krim sebagai makanan penutup kami.

"Cokelat saja," kataku.

Dia langsung memesankan makanan yang aku inginkan, lalu pandangannya beralih pada Rayyan yang anteng di tempat duduknya.

"Mas, ini sudah sore, loh. Apa Mama tidak akan marah, kita pulang kesorean?"

"Biarlah, Ra. Kalaupun marah, jangan diambil hati. Kita juga butuh waktu bersama, kan?" ujar Mas Raffi terdengar indah di telinga.

Memang momen seperti ini yang aku inginkan. Pergi bertiga, jalan-jalan dan makan bersama di tempat yang dulu sering kami kunjungi.

Salah tidak, sih jika kami makan di restoran orang lain, sedangkan kami pun punya restoran sendiri?

Ah, sepertinya tidak. Selain untuk menyenangkan hati, juga mencari referensi rasa dan menu dari tempat yang kemi kunjungi.

Terdengar serius, tapi sebenarn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Zakiya Paundra
ambil aja rey rayanya, rafinya sok sibuk
goodnovel comment avatar
Eima Zulnainul
makin melalut ni..
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
masih teka teki nih si raffi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status