Share

Bab 144

"Uang?"

Keningku mengkerut mendengar Syakila yang tengah bertelepon. Entah siapa, tapi pembahasannya bukan tentang sekolah.

"Ada, masa iya enggak ada. Tidak mungkin kan, anak seorang dokter, cucu orang yang punya rumah sakit, tidak punya uang sebanyak itu? Mustahil ...." Syakila terkikik seraya menutup mulut.

Aku semakin curiga pada anak itu. Apa yang dia bicarakan di telepon itu, pasti ada hubungannya dengan uang yang dia pinjam pada Bi Marni tadi. Dan itu bukan untuk keperluan sekolah.

Astaga ... pergaulan seperti apa yang membuat Syakila jadi anak yang tinggi hati dan gengsi?

"Sayang."

Aku berjingkat kaget saat pundak ditepuk dari belakang. Kuusap dada yang bertalu-talu seraya membalikkan badan.

"Mas ngapain ke sini? Ngagetin, lagi." Aku bicara ketus karena kesal.

"Ada juga aku yang nanya kamu. Sedang apa kamu di sini? Bukannya tadi mau ambil minum?" cecar Mas Raffi.

"Tuh, keponakanmu jam segini masih teleponan."

Mas Raffi berdecak, lalu keluar dari pintu samping menghampiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
up nya dunk thor
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
apa benar Raffi punya perempuan lain? atau ada yang mencoba menjebak Raffi?
goodnovel comment avatar
aku suka membaca
1 1 up nya hiksss semangat kak thor biar up banyak2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status