Share

Bab 152 Pawang Rayyan

"Ra, sebagai orang tua Syakila, Mas minta maaf. Tidak seharusnya ini terjadi, dan kami menyesali kejadian ini."

Aku hanya mengangguk lemah menanggapi permintaan maaf dari Mas Daffa.

Yang aku pikirkan sekarang adalah, kondisi putraku yang masih belum sadar setelah ditangani dokter.

Iya, saat ini kami sedang berada di rumah sakit setelah tadi Mama menelepon dan mengabarkan putra kami yang terjatuh hingga keningnya robek dan mengelurkan banyak darah.

Kaget? Tentu saja.

Ibu mana yang santai saat tahu keadaan anaknya cidera. Dan yang membuatku kesal bukan main, Rayyan celaka karena ulah Syakila yang sengaja mendorong putraku dari sofa hingga ia jatuh dan keningnya berbenturan dengan patahan mainan.

Aku dan Mas Raffi pun langsung bergegas ke rumah sakit di mana putraku berada. Telat, memang. Aku tidak ada di saat-saat putraku ditangani karena terjebak macet. Hingga akhirnya kami datang saat Rayyan sudah tertidur pulas efek obat tidur.

"Semuanya sudah terjadi, Mas. Aku dan Raya, memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
rindu sarjito
raya ini terlalu negatif thinking cemburuan dan tidak kreatif
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
Oma is the best...
goodnovel comment avatar
maria jo
makasi thor apdetannya ...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status