Share

Bab 156 Selimut di Jok Belakang

"Sudah tidak sakit lagi?"

"Endak, Pah."

"Bener?"

Rayyan mengangguk pasti seraya memakan buah pisang yang suamiku bawa dari rumah.

Wajah putraku sudah kembali ceria dan tidak ada rengekan seperti malam tadi. Hal itu tentu saja membuat kekhawatiranku mereda dan percaya jika putraku akan baik-baik saja.

"Mas, sudah makan?" Aku bertanya seraya membuka rantang nasi yang dibawa Mas Raffi.

"Belum, dong, Sayang .... Mana sempat makan. Lagian, ini masih terlalu pagi untuk sarapan."

Aku mengerucutkan bibir sambil menutup kembali rantang berisikan masakan Bi Marni.

Sebenarnya aku lapar, tapi malu jika makan sendiri. Apalagi setelah mendengar ucapan Mas Raffi yang mengatakan terlalu pagi untuk sarapan.

"Kalau kamu mau makan, ya makan aja, Ra. Kenapa ditutup lagi rantangnya?"

Aku diam seraya mengerjapkan mata beberapa kali. Merutuki diri, karena ternyata Mama bisa membaca pikiranku ini.

"Ah, enggak. Aku cuma liat isinya aja. Nanti saja sarapannya," tolakku. Hanya basa-basi sebenarnya, kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Jangan2 Reyhan yang kasih Selimut ke Raya
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
apa selimut yg dipakai Raya semalam punya mantan?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status