Share

Bab 162 Kita Pergi Sekarang

Kaki kuayun pelan menapaki jalanan menuju restoran. Sengaja, aku turun dari mobil Pak Tarmin sedikit jauh dari tempatku bekerja, hanya demi menumpahkan rasa kecewa lewat air mata.

Orang yang aku harapkan bisa membawaku bertemu Ibu, tidak sama sekali mau mendengarkan keluh kesahku.

Mas Raffi. Dia berangkat ke tempat kerjanya sangat pagi, setelah Mas Daffa dan Mbak Syahida pergi mengantarkan Syakila ke pesantren. Bahkan, sebelum aku mengatakan kondisi Ibu di kampung.

"Maafkan Raya, Bu ...." Aku bergumam seraya mengusap mata yang basah.

Ingin rasanya pergi hari ini ke rumah Ibu tanpa izin dari suami, tapi itu tidak bisa aku lakukan. Aku tidak berani pergi begitu saja, aku takut malah menambah masalah dalam hidupku.

"Sabar .... Sabar, Raya ...." Aku berhenti melangkah, mengusap dada seraya menepuk-nepuk dada yang masih terasa sesak.

Restoran tempatku bekerja sudah di depan mata, tapi aku tak langsung masuk ke sana. Sengaja aku duduk terlebih dahulu di bangku panjang yang ada di depa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Pengen banget rasaNya aku BanTiiiiiiiiNg Raffi Padahal duLuNya aku Sungguh2 Baper sama sifat dan pribadi Raffi Yaaa tapi lama2 Raffi bikin aku Emosiiii
goodnovel comment avatar
Zubaidah Zubaidah
Raffi makin kesini kok jd makin nyebelin sih
goodnovel comment avatar
Zakiya Paundra
kalau sudah tiada baru terasa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status