Beranda / Romansa / Menikah dengan Pria Buruk Rupa, Ternyata Dia .... / Bab 168 Siapa yang Harus Disalahkan?

Share

Bab 168 Siapa yang Harus Disalahkan?

Mimpi. Aku harap apa yang tadi terjadi hanyalah sebuah bunga tidur. Namun, tidak. Itu nyata, ibuku memang benar-benar telah tiada.

"Maafkan aku, Ra. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak bisa mencegah kepergian Ibu. Sudah berulang kali aku bisikan di telinga dia, jika kamu akan segera tiba. Tapi ...."

Mimi terisak, ia tidak mampu lagi mengucapkan kata selanjutnya.

Wanita yang sehari-harinya dihabiskan mengurus ibuku, sama terpukulnya denganku.

Mimi tersedu di sebelahku yang meringkuk memeluk kain jarik bekas penutup jasad Ibu.

Satu jam yang lalu, Ibu sudah dikebumikan. Aku melihat dengan jelas bagaimana tubuh itu ditimbun tanah hingga tak ada celah untukku melihatnya lagi.

Aku dan Ibu benar-benar sudah berpisah.

"Kenapa kamu tidak membawanya ke rumah sakit, Mi?" Pertanyaan itu seperti kalimat menyalahkan, tapi tidak menurutku.

Aku hanya ingin tahu awal Ibu pergi, dan tindakan yang dilakukan orang-orang di sekitarnya tadi.

"Demi Allah, Ra. Aku sudah membujuk Ibu untuk itu. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Kenzo Nova Yandi
ini baru nm ny shabat sejati..yg tulus ikhlas membantu
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
sbg teman mimi itu udah super baik..jarang ada teman kyk mimi
goodnovel comment avatar
Zakiya Paundra
gara2 si belang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status