Share

Bab 169 Harus Ikhlas ....

"Tekanan darahnya rendah, mungkin Mimi kelelahan," ujar bidan yang menangani Mimi.

Tidak ada dokter di kampung ini. Adanya hanya mantri dan bidan yang bisa kami mintai tolong.

"Tapi, Mimi akan baik-baik saja, kan Bu Bidan?" tanya ibu dari temanku itu.

Dia sangat mengkhawatirkan keadaan putri bungsunya.

"Tidak apa-apa, sebentar lagi juga dia bangun. Kalau sudah bangun, berikan dia makan, dan obat tambah darah yang saya berikan, ya?"

Bu Maeni, ibunya Mimi mengangguk paham.

Aku yang tadi menemukan Mimi tak sadarkan diri, merasa bersalah sekaligus malu pada temanku itu.

Harusnya aku tidak memberikan pertanyaan yang menyudutkan. Harusnya aku berterima kasih, bukan malah menyalahkan dia.

Mimi sudah menjaga ibuku dengan kemampuan dia. Menggantikan aku, yang harusnya berada di sisi Ibu di saat-saat terakhirnya.

Bidan tadi pamit pulang dengan diantar Mas Raffi hingga ambang pintu. Karena beliau datang dengan suaminya ke sini.

Seiring dengan itu, mata Mimi mulai terbuka. Dia melihatku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nathalie Simatupang
mantan pacar beserta emaknya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status