Beranda / Romansa / Menikah dengan Pria Buruk Rupa, Ternyata Dia .... / Bab 172 Tidak Ingin Jadi Bahan Gunjingan

Share

Bab 172 Tidak Ingin Jadi Bahan Gunjingan

"Ke rumah kita, Mas. Di sini, aku inget Ibu terus, aku mau Ibu bangun dan kembali. Padahal, aku kan gak boleh seperti ini, Mas. Aku gak mau bikin Ibu susah di sana karena sedihku ini."

Mas Raffi langsung memelukku. Dia membelai kepalaku yang kini kembali tersedu.

Aku benci dengan air mata ini. Kenapa sangat mudah jatuh dan membanjiri pipi?

Aku ingin tegar. Aku ingin kuat dan tidak cengeng seperti sekarang ini.

Kenapa? Kenapa selalu sakit jika mengingat Ibu?

Tuhan .... Kenapa harus mengambil Ibu secepat ini?

"Sabar, Sayang .... Ikhlas ...," tutur Mas Raffi.

"Aku sudah ikhlas, aku ridho Ibu pergi, Mas. Tapi, tapi kenapa rasanya dadaku sesak mengingat Ibu, Mas? Aku merasa gagal jadi anak, aku gak bisa menemani dia dan membisikkan kalimat syahadat di telinganya. Aku bukan anak yang baik, Mas. Aku gagal."

"Enggak. Kamu tidak gagal, Ra. Ini masalah waktu. Waktu yang tidak mengizinkan kita bertemu dulu dengan Ibu saat sakitnya dia. Buang rasa sesalmu, Sayang. Kamu anak terbaik, kamu su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
jnngan mau raya ,anakmu menjd penghibur hatimu yg lg sedih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status