Share

Bab 174 Campur Tangan Mertua

Tidak ikut andil dia bilang?

Oh, ya ampun, ringan sekali bibir Naima dalam berucap. Aku pikir, dia sudah berubah dan lebih dewasa dari sebelumnya.

Namun, pemikiranku salah. Naima masih sama seperti dulu. Bibirnya masih begitu pedas dalam berkomentar.

"Raya, jangan dengerin si Nai. Sudah, mendingan kamu segera berangkat saja, itu suamimu sudah menunggu." Bibi menyenggol lengan putrinya, kemudian menyuruhku tidak meladeni ocehan Naima.

Aku juga tidak punya banyak waktu itu berdebat dengan Naima. Malah akan buang-buang waktu dan tenagaku saja.

Seperti permintaan Bibi, aku pun masuk lagi ke dalam mobil dengan wajah ditekuk.

Mas Raffi yang menyadari perubahan wajahku, dia mempertanyakan yang terjadi antara aku dan Naima tadi.

"Tidak ada apa-apa, Mas. Sebaiknya kita berangkat sekarang," kataku pada Mas Raffi.

Pria penyuka warna hitam itu segera melajukan mobil meninggalkan Bibi dan Naima di teras rumah.

Entahlah mereka akan tetap di sana atau tidak saat nanti kami pulang, tapi kube
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
enakx puny mertua yb baiiik
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
adem ayem deh chapter ini..suka bgt thor .....lanjuttt dunk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status