Share

Bab 182 Rayyan Tantrum

"Sayang ... main sama Bunda, ya? Yuk, kita keluar."

"Tak au!" jerit Rayyan. "Au Oma!"

Aku mengembuskan napas kasar seraya membiarkan putraku yang mengamuk mencari neneknya.

Sepuluh menit yang lalu, dia bangun dan mencari keberadaan Mama. Sudah aku katakan seperti yang Mama perintahkan, tapi tetap saja Rayyan menangis ingin Mama datang. Dan aku tidak bisa menenangkannya.

"Rayyan mau sama Oma?" Aku kembali bicara. "Oke, kita ke Oma, tapi Rayyan-nya diam, ya? Nangisnya berhenti, ya, Nak?" bujukku.

"Oma, Nda ...! Oma ...."

"Iya, kita pergi susul Oma, ya? Ayo, Rayyan-nya sini. Bunda gendong, ya?"

Putraku merangkak menghampiri. Kuusap pipinya yang basah oleh air mata, lalu mengecupnya singkat.

"Oma ...," ucapnya lagi dengan bibir ditarik ke bawah.

Aku menggendong putraku, membawanya keluar dari kamar. Sekarang aku kebingungan. Ke mana harus membawa Rayyan agar dia tidak menangis dan menanyakan Mama?

Makanan apa yang harus aku berikan agar dia lupa pada neneknya?

Ya Allah ... aku te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
nyakitin banget ya punya suami kayak si Raffi ini...aku ikutan enek sampe ke ulu hati ...nyesek banget Thor...kapan Raya Bahagia...kali kali bikin si Rafi cemburu dong Thor
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
Raya kena Baby Blues...terlalu banyak tekanan...mertua walau baik mengekang dengan menjauh kan anak...laki nya si Ganteng kalem gak peka sama sekali laki gak tau diri...gak bisa di bayangkan menjadi Raya hidup di sangkar emas kasian sekali raya
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
wahhh ada apa nih ada apa..lanjutttt dunk thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status