Share

Bab 184 Disalahkan Semua Orang

"Mah, jaga bicara." Papa menarik lengan Mama yang menatapku tajam.

Masih di tempat semula, aku bergeming dengan mata tak beralih pada Mama.

"Maksud Mama, apa?" tanyaku, lalu meneguk ludah dengan kasar.

"Bi Marni bilang, tadi kamu ajak Rayyan berenang. Tengah hari!" Mama melotot ke arahku. "Raya, kamu ini ... ah, Mama nggak ngerti dengan jalan pikiranmu! Lihat, akibat ulahmu Rayyan sakit. Demamnya tinggi, sampai tiga puluh sembilan derajat."

"Mama berhenti. Tolong diam, Papa lagi meriksa Rayyan."

"Mama gak bisa diam kalau menyangkut Rayyan, Papa. Mama—"

"Keluar. Kalian semua, keluar!"

Pelan, tapi menekan. Papa menggiring Mama, Bi Marni dan juga aku keluar dari kamar Rayyan. Ayah mertua menutup pintu rapat-rapat setelah sebelumnya mengambil plester kompres dan obat penurun panas dari tanganku.

Bi Marni pergi ke belakang tanpa pamit. Dan sekarang, tinggallah aku bersama Mama yang dengan kemarahannya padaku.

"Mah, aku minta maaf. Tadi—"

"Sudahlah, Mama tidak ingin bicara denganmu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Diyah Krisna Dewi
kenapa istri selalu harus mengalah ya ayo raya bangkit dan kamu bisa
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
apa Rafi cemburu dan tau Reyhan sering deketin Raya....
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
kok si ganteng kalem jadi banyak berubah ya...Pulang malem terus jangan jangan bukan hanya urusan kerja aja ,Raya itu pergi sulit bertahan sakit ...Semangat Raya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status