Share

Bab 188 Rayyan Ingin Berenang

"Akhirnya ... bayiku tidur juga."

Aku menautkan jari-jari tangan, lalu mengangkatnya ke atas meregangkan otot yang kaku.

Rasanya lega sekali melihat Rayyan yang sudah terlelap setelah melewati drama panjang.

Demi agar dia tidak mencari Mama, aku sampai rela menggendongnya seraya berjalan ke sana kemari mengalihkan perhatian anak itu.

Sekarang usahaku sudah berhasil. Rayyan tidur dengan tenang, dan membuat hatiku senang.

"Dek Rayyan sudah bobok, Bu?" Bi Marni yang tengah membereskan mainan putraku, langsung bertanya saat aku keluar dari kamar Rayyan.

"Alhamdulillah, sudah. Ah .... Aku boleh malas-malasan dulu kali, ya, Bi?" ujarku, lalu merebahkan diri di sofa.

"Boleh atuh, Mbak. Kalau ada kesempatan untuk tidur, ya ikut tidur juga. Ngumpulin tenaga buat nanti kalau dedek bangun. Pasti dia akan nyari Ibu lagi, kayak kemarin."

Rasa lega dan tenang yang sempat singgah, kini enyah entah ke mana setelah Bi Marni mengingatkan aku akan kejadian kemarin.

Aku meneguk ludah, mengerjapkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status