Share

Bab 187 Membujuk Lagi

"Wah ... bagus, ya gelangnya?"

Rayyan tertawa seraya mengangkat kedua tangan. Ia menatap satu per satu gelang yang tersemat di tangannya dengan wajah yang ceria.

Rasanya senang sekali melihat putraku seperti itu. Tidak rewel dan tidak menanyakan keberadaan Mama.

Aku telah berhasil mengalihkan perhatian Rayyan dari neneknya yang sudah pergi beberapa saat yang lalu.

"Agi, Nda. Wat kaki," ucap Rayyan, menunjuk kakinya.

"Oh, Rayyan mau buat gelang kaki?"

"Iya."

Aku pun membuatkan apa yang Rayyan inginkan. Seperti maunya, dua gelang kaki kini sudah melingkar, dan membuat putraku tertawa seraya berjinjit. Matanya tak lepas dari kedua kaki yang dihiasi manik-manik berwarna-warni.

"Rayyan, suka?" tanyaku.

"Cuka, Nda."

"Kalau gitu, sekarang kita makan, yuk! Rayyan belum makan, loh. Kan harus minum vitamin."

Putraku mengangguk. Dia sama sekali tidak menolak ajakanku. Gegas aku membereskan bekas membuat gelang barusan, dan pergi ke lantai satu untuk mengisi perut.

Memberikan makan pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status