Share

Bab 159 Pemintaan Maaf

"Baik, Sus. Kalau gitu, saya permisi." Aku menganggukkan kepala, lalu berlalu dari hadapan perawat yang baru saja memberitahuku, jika Rayyan memang sudah pulang siang tadi.

Jangan tanya perasaanku saat ini. Demi Tuhan, aku merasa tidak dianggap oleh Mama.

Aku ini ibunya Rayyan, orang yang telah melahirkan dia ke dunia. Tapi, Mama seolah-olah pemilik Rayyan seutuhnya.

"Apa salahnya ngasih tahu, sih? Kan, bisa kirim pesan," kataku, "kalau tahu sudah pulang, tidak akan repot-repot beli baju ganti segala."

Seperti orang gila, aku bicara sendiri sambil berjalan keluar dari rumah sakit.

Mulutku komat-kamit dengan langkah kaki lebar. Dan saat sampai di tempat parkir, aku berdiri melihat kendaraan milik orang. Sadar, jika tadi aku ke sini dengan taksi.

Aku menyimpan bawaanku, kemudian mengeluarkan ponsel untuk memesan taksi online.

Sekarang, aku seperti wanita menyedihkan. Duduk di pinggir jalan menunggu taksiku datang.

Oh, ya ampun. Kenapa aku jadi benar-benar bodoh sekali? Kenapa tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
aq jadi raya juga sewot..ngeselin emank punya mertua kyk gt..lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status