Share

Bab 147 Kesal

Hei, pertanyaan macam itu? Kenapa tiba-tiba dia menuduhku?

Apa gara-gara dia melihatku dan Reyhan di kafe tadi?

"Ngaco, kamu Malika. Mana mungkin aku selingkuh," sanggahku.

Malika menyeringai seraya melipat kedua tangannya di perut.

"Jangan membodohiku, Raya. Kamu pikir, aku akan menganggap kamu dan laki-laki di kafe tadi hanya sebatas teman? Tidak ada pertemanan bagi wanita yang sudah menikah, dengan laki-laki di luar rumah. Kecuali ... wanitanya memang mu ra han."

"Tutup mulutmu!" kataku menekankan kata seperti dia yang mengeja ucapan terakhirnya barusan.

Aku sungguh tersinggung dengan kata yang merendahkan diriku sebagai seorang wanita. Rasanya ingin aku membungkam mulut Malika dengan lap kotor agar dia mengerti, tidak pantas kata itu keluar dari bibirnya.

Namun, kutahan emosi dengan mengepalkan tangan. Aku maju satu langkah lebih dekat dengan dia, mengikis jarak seraya menatapnya tak biasa.

"Jangan sesekali mengucapkan kata yang mencerminkan kepribadianmu sendiri. Emang gak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Zubaidah Zubaidah
ngobrol Raya ngobrol dong...biar jelas
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
tanya dong raya ...itu kenapa parfum bisa ada di saku suami kamu...masa jalan sendiri...pasti ketemuan kan ,gemessss banget jadinya
goodnovel comment avatar
maria jo
yaa gt itu klo tinggal ama mertua yg emank suka seenaknya..up lg dunk thor ...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status