Share

Bab 143

"Sedang ... tidak sedang apa-apa, kok."

Syakila menjawab pertanyaanku dengan ketus, kemudian dia beranjak pergi meninggalkan kamar Bi Marni.

Aku mengembuskan napas kasar melihat sikap dia yang seperti anak kecil.

"Mbak, tadi Non Syakila minjem—"

Bi Marni tidak melanjutkan ucapannya saat aku memberikan isyarat dengan menempelkan telunjuk di bibir. "Tahu. Saya dengar, kok. Kalau nanti Syakila macem-macem lagi, Bibi bilangnya sama Mama langsung, ya. Kalau perlu, Bibi rekam dan kasih ke Mama, biar enggak dikira ngada-ngada."

"Baik, Mbak," ucap Bi Marni patuh.

Aku bukannya tidak ingin menjadi perantara dan menyampaikan ke Mama tentang bohongnya Syakila. Namun, aku sedang menjaga diri agar tidak dikira tukang ngadu.

Ribet memang. Aku bahkan tidak pernah membayangkan akan ada kisah seperti ini dalam jalan pernikahanku dengan Mas Raffi.

Dalam anganku, hidupku lurus seperti jalan tol. Punya ipar baik, mertua yang luar biasa sayangnya seperti orang tua sendiri.

Namun, sepertinya Tuhan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Mungkinkah Raffi seLingkuh Tidak Yakin Tapi aku juga Curiga Thor
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
kalo sampe Raffi selingkuh kebangetan banget ya
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
sepertinya ada yang sedang ingin merusak kebahagiaan raya dan Raffi, agak kurang yakin juga kalau Raffi selingkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status