Share

Bab 134

"Mas, serius?" tanyaku tak percaya.

Mas Raffi mengusap wajah dengan gusar, nampak jelas sekali ada kesedihan darinya.

Perut yang tadi terasa lapar, langsung kenyang oleh kabar yang tidak mengenakkan.

Pantas, tadi Mbak Kinanti terlihat murung. Mungkin dia ingin bercerita tentang ini padaku, tapi ragu dan malu.

"Masalahnya apa, Mas? Apa yang membuat mereka akan berpisah?" Aku kembali bertanya.

"Aku tidak tahu, Ra." Mas Raffi menjambak rambutnya, lalu kembali mengusap wajah yang sudah sangat kacau.

"Apa tadi Mbak Kinan bicara langsung sama kamu tentang perceraian?"

Aku terus bertanya, mencari tahu yang sebenarnya terjadi di dalam rumah iparku tadi.

"Iya. Dia mengatakan tidak kuat dengan hubungan yang menyakitkan, tapi entah apa masalahnya. Dia cuma bilang ingin berpisah dari Mas Rega. Saat kutanyakan masalahnya, dia malah menangis," tutur Mas Raffi.

Hening. Ruangan ini menjadi sangat dingin karena aku dan Mas Raffi tidak lagi bicara.

Kami sibuk dengan pikiran masing-masing, yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status