Share

Bab 123

"Mi, minta nomor A Yusuf, dong."

"Lah, untuk apaan?" tanya wanita di seberang sana.

Aku mengerlingkan mata seraya beranjak dari tempat duduk. Berjalan ke arah pintu balkon, lalu menempelkan sebelah pundak ke sana.

"Ada yang ingin aku bicarakan pada A Yusuf, Mi. Udah, deh jangan banyak tanya. Eh, sekarang kamu lagi di restoran, kan? Ada A Yusuf, gak? Aku mau ngomong, dong, sebentar." Aku bicara tanpa jeda, tidak memberikan kesempatan Mimi untuk menjawab.

Terdengar helaan napas dari Mimi, kemudian dia berteriak membuatku menjauhkan ponsel dari telinga karena suaranya yang nyaring.

Sekarang, suara Mimi sudah tidak terdengar lagi. Berganti dengan suara kasak-kusuk, dan entah apa yang menjadi sumbernya.

"Mana, Mi?" Pertanyaan itu terdengar jelas di telingaku. Suara laki-laki dari seberang sana.

"Ini, A."

"Oh .... Saya bawa ke luar, ya?"

Suara Mimi saling bersahutan dengan suara laki-laki tadi.

Hening kembali. Suara pria tadi dan Mimi tidak terdengar lagi. Ah, aku memang salah tela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur dewi fitroni
hanya bisa berharap yg terbaik buat kamu Ra , takutnya ntar anak & mantu yg lain ada yg iri , dikira km mau nguasain harta mertua , dah lah suamimu mulai renggang , belon lagi ada si kedelai hitam , moga aja km kuat Ra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status