Share

Bab 113

"Udah, dong, Mah. Jangan nyalahin Raya terus?"

"Mama itu bukan nyalahin Raya, tapi menyayangkan pengasuhan dia yang katanya seorang ibu, tapi enggak bisa jagain anaknya!"

Aku menggigit bibir menahan air mata yang hendak tumpah ketika mendengar ucapan Mama yang menyakitkan hati.

Wanita itu marah besar saat tadi aku pulang dengan kondisi lutut dan lengan Rayyan yang berdarah akibat jatuh di aspal.

Demi Tuhan kecelakaan itu bukan inginku. Tadi, Rayyan lari mengejar mainannya yang jatuh dan melaju dengan sendirinya.

Jikapun aku tahu kejadian sore ini akan membuat anakku seperti itu, tidak akan aku mengindahkan ponsel yang berbunyi, dan akan lebih memilih terus mengandeng tangan putraku.

"Paginya Rayyan jatuh dari tangga perosotan sampai keningnya merah. Eh, sorenya malah semakin parah," ujar Mama lagi sangatlah jelas menyalahkanku.

Saat ini, aku hanya bisa diam di kamarku seorang diri. Mama tidak memperbolehkan aku berada di dekat Rayyan yang saat ini tengah tidur setelah mendapatkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
yang sabar Ra mertua yg super banget mertuamu
goodnovel comment avatar
Anuar Ibrahim Anua
bodoh nya raya,kok ada anak kedua kan bagus...kau bukan ada kerja,bila selalu kesepian syaitan akan menghasut yg bukan2 ,ingattu ...
goodnovel comment avatar
carsun18106
raffi ngga nyoba ngomong ke mamanya gitu?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status