Share

Bab 118

118

"Ngurusin usaha Mama?"

Ibu mertuaku mengangguk.

"Mama, kan punya beberapa usaha yang sekarang Mama percayakan pada orang lain demi bisa terus dengan cucu di rumah. Nah, dari pada diurus orang, gimana kalau kamu aja yang nerusin? Sekalian belajar usaha juga, biar nggak monoton jadi ibu rumah tangga."

Aku meneguk ludah seraya menegakkan tubuh. Rasanya tidak percaya dengan kemampuan sendiri untuk bisa menjalankan usahanya Mama.

Yang aku tahu, usaha Mama itu sudah sukses dan menghasilkan uang. Takutnya, keberadaanku di salah satu sumber penghasilan Mama, malah bangkrut nantinya.

"Gimana, Ra? Kamu tinggal pilih saja mau yang mana. Ada restoran, ada toko pakaian, dan .... Yayasan," ujar Mama lagi. Tangan wanita paruh baya itu mengambil mainan Rayyan, lalu memberikannya kepada putraku.

"Aku takut, Mah."

"Takut apa?"

"Takut gak bisa jalaninnya. Kalau malah bangkrut, gimana?" tanyaku, mengatakan kekhawatiran.

"Eh, kalau bicara suka ngasal. Jangan takut sebelum mencoba. Nanti Mama aja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status