Share

Bab 101

LIMA BULAN KEMUDIAN

"Memang beda kalau jadi orang kaya. Tujuh bulanan saja seperti nikahan. Pake dekor, ada katering. Dikasih bingkisan, pula."

Aku tertawa kecil melihat Mimi yang melihat takjub acara tujuh bulanan yang aku gelar. Dia sampai menggeleng-gelengkan kepala seraya berdecak kagum.

Seperti yang sudah-sudah, Mimi datang pasti dengan Ibu. Mereka dijemput satu hari sebelum acara tujuh bulananku.

"Ra, kamu bosan tidak, jadi orang kaya?"

Aku mengerutkan kening saat pertanyaan itu Mimi lontarkan.

"Tidak, Mi. Kenapa nanya gitu?" ujarku seraya mengusap perut yang membuncit.

"Kalau kamu bosan, rencananya aku mau gantiin kamu. Enggak apa-apa bekasan, asal hidup enak."

Tentu saja Mimi aku hadiahi cubitan di lengan kanannya sambil melotot ke arah dia.

"Kamu doain aku mati?" tanyaku tanpa melepaskan tangan darinya.

"T–tidak, Ra. Ampun ampun, aduh ibu hamil bengal banget, ya? Dibecandain gitu aja langsung melotot." Mimi merengut sambil tangan mengusap lengannya yang aku cubit.

Tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status