Share

Bab 93

"Pak Tarmin, mau ke mana?"

Saat pulang dari rumah tetangga, kulihat Pak Tarmin bersiap untuk pergi dengan mobilnya.

"Disuruh Ibu buat jemput ke Yayasan," jawabnya seraya menurunkan kaca mobil.

"Oh, yasudah hati-hati di jalan, Pak Tarmin."

Pria paruh baya itu mengangguk hormat seraya melajukan mobilnya keluar dari halaman. Aku melanjutkan langkahku hingga akhirnya berhenti saat melihat seorang pria tengah berdiri menatapku di atas balkon.

"Dari mana?" tanyanya.

Mas Raffi membungkuk dengan kedua sikut ia tempelkan pada railing balkon.

"Dari rumah tetangga, habis main," ucapku dengan kepala mengadah ke atas. Melihat pria si pemilik dua wajah.

Melihat Mas Raffi, senyumku memudar kala teringat ucapan adiknya Mbak Lani tadi. Mungkinkah jika apa yang dia katakan akan menimpaku juga?

Jujur dari hati yang paling dalam, ada rasa takut jika nantinya putra atau putriku akan memiliki wajah yang sama dengan ayahnya. Aku tidak akan sekuat Mama. Sehebat mertuaku yang bisa membuat putranya jadi pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Raya itu demi kebaikan mu itu adalah cucu dr anak bontot nya anak yg istimewa
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
lanjut senangnya si raya dibuat mertuanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status